Gerakan Bersama Cegah Kekerasan Anak di Gorontalo: 250 Kasus Terjadi Sepanjang 2024
Wagub Gorontalo menyerukan gerakan bersama untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, menanggapi data mengkhawatirkan 250 kasus kekerasan anak dan TPPO di tahun 2024.

Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, meluncurkan seruan untuk gerakan bersama guna mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Gorontalo. Seruan ini dilatarbelakangi oleh data yang mengkhawatirkan terkait meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Gorontalo sepanjang tahun 2024. Seminar pencegahan kekerasan perempuan dan anak tingkat Provinsi Gorontalo pada Jumat lalu menjadi wadah pengumuman data tersebut dan sekaligus menjadi titik awal kampanye pencegahan.
Data yang dipaparkan dalam seminar tersebut menunjukkan angka kekerasan terhadap anak di Gorontalo mencapai 250 kasus di tahun 2024. Angka ini mencakup kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang mencapai 63 kasus. Jumlah kasus tersebut menggambarkan situasi yang memprihatinkan dan membutuhkan respons cepat dan terpadu dari seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Wagub Idah, "Anak-anak adalah aset masa depan. Ketika mereka menjadi korban kekerasan, maka masa depan daerah ini juga ikut terancam." Pernyataan ini menekankan urgensi pencegahan kekerasan terhadap anak, bukan hanya sebagai tanggung jawab pemerintah, tetapi juga sebagai tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat Gorontalo.
Mengatasi Kekerasan Anak: Peran Serta Masyarakat
Wagub Idah menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari keluarga, komunitas lokal, organisasi perempuan, hingga aparat penegak hukum, untuk terlibat aktif dalam melindungi anak-anak. Idah menilai lemahnya perlindungan anak di lingkungan keluarga dan masyarakat menjadi faktor utama penyebab tingginya angka kekerasan.
Rumah, yang seharusnya menjadi tempat teraman bagi anak, justru seringkali menjadi lokasi utama terjadinya kekerasan. Oleh karena itu, perubahan pola pikir dan budaya masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak. "Saya mengajak organisasi perempuan, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas untuk menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak, dimulai dari lingkup keluarga masing-masing," ajak Idah.
Pemerintah Provinsi Gorontalo sendiri telah berkomitmen untuk memperkuat sistem perlindungan anak melalui berbagai upaya. Upaya tersebut meliputi peningkatan kapasitas petugas perlindungan anak, edukasi berkelanjutan kepada masyarakat, dan sinergi yang lebih kuat antar lembaga terkait.
Diharapkan, langkah-langkah tersebut dapat menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan, serta mewujudkan Gorontalo sebagai provinsi yang aman dan berkeadilan bagi semua warganya, khususnya perempuan dan anak.
Langkah Konkret Pemerintah Provinsi Gorontalo
Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menunjukkan komitmennya dalam melindungi anak melalui beberapa langkah strategis. Peningkatan kapasitas petugas perlindungan anak bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani kasus kekerasan dan memberikan perlindungan yang optimal kepada korban.
Edukasi berkelanjutan yang dilakukan secara rutin kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak dan kekerasan anak. Program edukasi ini diharapkan dapat mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat sehingga kekerasan terhadap anak dapat dicegah sejak dini.
Sinergi antar lembaga terkait juga menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak. Kerjasama yang kuat antar lembaga akan memastikan penanganan kasus kekerasan anak dilakukan secara terpadu dan efektif. Hal ini akan mempermudah proses pelaporan, penyelidikan, dan penuntutan kasus kekerasan anak.
Wagub Idah juga menyambut baik inisiatif dari ketua Dharma Wanita dan jajarannya yang telah menyelenggarakan seminar tersebut. Ia berharap seminar ini dapat menjadi langkah awal yang nyata dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan berkeadilan bagi semua perempuan dan anak di Provinsi Gorontalo.
Secara keseluruhan, upaya pencegahan kekerasan terhadap anak di Gorontalo membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Peran aktif masyarakat, dukungan pemerintah, dan sinergi antar lembaga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan melindungi anak-anak sebagai aset masa depan bangsa.