Gerakan Pangan Murah Agam Stabilkan Harga Jelang Ramadhan dan Idul Fitri
Pemerintah Kabupaten Agam menggelar gerakan pangan murah di delapan titik untuk menstabilkan harga bahan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah, dengan subsidi APBD 2025.

Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menggelar gerakan pangan murah di delapan titik untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Gerakan ini dimulai pada bulan Februari dan akan berlangsung hingga akhir Maret 2025, melibatkan berbagai kecamatan di Kabupaten Agam. Subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Agam tahun 2025 menjadi kunci keberhasilan program ini dalam meringankan beban masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Agam, Rosva Deswira, menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan harga terjangkau bagi masyarakat selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Program ini telah dilaksanakan beberapa kali dan akan berlanjut hingga empat kali lagi di berbagai lokasi. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terutama di Kecamatan Malalak, dimana seluruh stok bahan pokok yang disediakan langsung habis terjual.
Gerakan pangan murah ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat, seperti telur ayam, minyak goreng, gula, beras, bawang merah, daging beku, dan cabai merah. Harga jual di bawah harga pasaran karena adanya subsidi dari APBD Agam 2025. Subsidi diberikan untuk berbagai komoditi, antara lain telur ayam (Rp5.000 per papan), gula pasir (Rp2.000 per kg), daging beku (Rp20.000 per kg), cabai merah (Rp5.000 per kg), bawang merah (Rp3.000 per kg), dan minyak goreng (Rp3.000 per liter).
Lokasi dan Jadwal Gerakan Pangan Murah
Gerakan pangan murah telah dan akan dilaksanakan di beberapa kecamatan di Kabupaten Agam. Beberapa lokasi yang telah terlaksana antara lain Kecamatan Tilatang Kamang (24 Februari), Kantor DKPP Agam (26 Februari), dan Kantor Wali Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari (5 Maret). Jadwal selanjutnya meliputi Malalak Utara, Kecamatan Malalak (12 Maret), Kecamatan Palupuh (17 Maret), Tanjung Raya (19 Maret), Ampek Angkek (24 Maret), dan Lubuk Basung (26 Maret).
Pemilihan lokasi ini didasarkan pada kebutuhan dan aksesibilitas masyarakat. Pemerintah Kabupaten Agam berkomitmen untuk menjangkau seluruh wilayah agar manfaat program ini dapat dirasakan secara merata. Keberhasilan program ini juga bergantung pada kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, pelaku usaha, petani, dan Bulog dalam penyediaan bahan pokok.
Distribusi bahan pokok dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat di setiap lokasi. Hal ini memastikan agar program ini efektif dan efisien dalam menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok. Pemerintah Kabupaten Agam terus memantau pelaksanaan program ini untuk memastikan berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Sumber Bahan Pokok dan Mekanisme Subsidi
Bahan pokok yang disediakan dalam gerakan pangan murah ini bersumber dari berbagai pihak, termasuk pelaku usaha lokal, petani, dan Bulog. Kerjasama ini penting untuk menjamin ketersediaan pasokan yang cukup dan kualitas yang terjaga. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Mekanisme subsidi yang diterapkan transparan dan terukur. Subsidi diberikan langsung kepada masyarakat melalui penurunan harga jual di bawah harga pasaran. Hal ini memastikan agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari program ini. Besarnya subsidi untuk setiap komoditi telah ditentukan berdasarkan perhitungan yang cermat agar efektif dan efisien.
Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana subsidi sangat penting. Pemerintah Kabupaten Agam berkomitmen untuk memastikan dana APBD 2025 yang digunakan untuk program ini dikelola dengan baik dan tepat sasaran. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan memastikan program ini berjalan sesuai rencana.
Gerakan pangan murah ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Agam dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, khususnya menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat merayakan hari raya dengan tenang dan tanpa khawatir akan kesulitan mendapatkan bahan kebutuhan pokok.