Gotong Royong Bersihkan Sampah Pasca Festival Bau Nyale di Mandalika
Pemerintah Lombok Tengah kerahkan ASN dan berbagai pihak dalam aksi gotong royong membersihkan sampah pasca Festival Bau Nyale di Pantai Seger, Mandalika, untuk menjaga kebersihan destinasi wisata.

Festival Bau Nyale, tradisi menangkap cacing laut di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah usai. Perayaan budaya tahunan ini meninggalkan jejak berupa sampah yang memerlukan penanganan serius. Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menyatakan penanganan sampah pasca-Bau Nyale dilakukan melalui kerja sama dan gotong royong.
Asisten II Setda Lombok Tengah, Lendek Jayadi, menjelaskan bahwa langkah penanganan sampah dilakukan secara gotong royong. Hal ini merupakan hasil kesepakatan dalam rapat koordinasi bersama pihak terkait yang membahas strategi pengelolaan sampah setelah festival. "Langkah penanganan sampah setelah Bau Nyale pada hari ini dilakukan secara gotong royong," kata Lendek Jayadi di Lombok Tengah, Rabu (19/2).
Kerja sama ini melibatkan berbagai pihak untuk memastikan kebersihan kawasan wisata tetap terjaga. Upaya ini penting untuk mempertahankan daya tarik Mandalika sebagai destinasi wisata unggulan.
Gotong Royong Massal Libatkan ASN dan Masyarakat
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah kegiatan gotong royong massal di Pantai Seger. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Lombok Tengah pada Jumat (21/2). Partisipasi ASN diharapkan mampu memberikan contoh dan semangat kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Selain ASN, gotong royong ini juga akan melibatkan berbagai pihak lainnya. ITDC, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaku usaha, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) turut dilibatkan dalam kegiatan beach clean up pasca-festival. Kerja sama ini diharapkan mampu menjangkau area yang lebih luas dan memastikan kebersihan pantai secara menyeluruh.
Pemerintah daerah juga telah menyiapkan dua kontainer sampah di Pantai Seger untuk mempermudah pengelolaan limbah. Langkah ini merupakan upaya untuk meminimalisir penumpukan sampah dan mempercepat proses pembersihan. Dengan tersedianya tempat sampah yang memadai, diharapkan masyarakat lebih mudah membuang sampah pada tempatnya.
Imbauan dan Kesadaran Bersama
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Master of Ceremony (MC) acara Bau Nyale juga berperan penting dalam menjaga kebersihan. Mereka akan aktif memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan selama perayaan dan setelahnya. Imbauan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
"Kami ingin memastikan bahwa Bau Nyale tidak hanya menjadi perayaan budaya yang meriah, tetapi juga tetap menjaga kelestarian lingkungan. Kebersihan kawasan wisata harus menjadi prioritas bersama," ujar Lendek Jayadi. Dengan demikian, diharapkan kawasan wisata di Lombok Tengah tetap bersih dan nyaman bagi wisatawan, sekaligus menumbuhkan budaya sadar lingkungan di tengah masyarakat.
Dengan adanya upaya gotong royong ini, diharapkan kunjungan wisatawan ke Mandalika tetap aman dan nyaman. Kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor penting dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan menghabiskan waktu liburan di Lombok Tengah.
Melalui kolaborasi dan kesadaran bersama, diharapkan tradisi Bau Nyale dapat terus dilestarikan tanpa mengorbankan kebersihan dan kelestarian lingkungan Pantai Seger.