GratisPol Kaltim: Harapan Turunkan Angka Stunting hingga Generasi Emas
Wagub Kaltim, Seno Aji, optimis program GratisPol dapat menurunkan angka stunting di Kalimantan Timur hingga 14,5 persen pada 2024, berkat peningkatan kesejahteraan dan akses kesehatan.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, menyampaikan harapan besar terhadap program 'GratisPol' dalam upaya menurunkan angka stunting di provinsi tersebut. Program yang diluncurkan pemerintah Kaltim ini mencakup berbagai sektor, termasuk pendidikan dan kesehatan gratis, yang diyakini akan berdampak signifikan pada kesejahteraan masyarakat dan pada akhirnya, menekan angka stunting.
Seno Aji menjelaskan bahwa program GratisPol meliputi enam program strategis, salah satunya adalah pelayanan kesehatan gratis yang secara khusus ditargetkan untuk penanganan stunting. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut. "Dengan jumlah penduduk kurang lebih empat juta jiwa dan APBD Kaltim yang terus meningkat, kami berharap program pendidikan dan kesehatan gratis ini dapat menurunkan angka stunting," ujarnya di Samarinda, Rabu (23/4).
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi stunting di Kaltim mencapai 22,9 persen. Namun, pemerintah menargetkan penurunan hingga 14,5 persen pada tahun 2024 melalui berbagai program, termasuk GratisPol. Program ini diharapkan mampu memberikan akses yang lebih luas terhadap pendidikan berkualitas dan pelayanan kesehatan yang memadai bagi seluruh masyarakat Kaltim.
Program GratisPol dan Penurunan Stunting
Seno Aji menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah gizi buruk yang membutuhkan penanganan serius. Ia menekankan pentingnya peran sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, khususnya ahli gizi, dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Pemprov Kaltim mendorong setiap kabupaten dan kota untuk memiliki tenaga ahli gizi yang cukup untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat dan bergizi.
Lebih lanjut, Wagub Seno Aji berharap agar program GratisPol dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang. "Pengentasan stunting merupakan program utama Pemprov Kaltim. Harapannya, dalam satu hingga dua tahun ke depan, angka stunting di Kaltim dapat menurun secara signifikan," katanya. Pemprov Kaltim berkomitmen untuk mendukung pemenuhan tenaga ahli gizi, terutama di daerah dengan jumlah penduduk di atas 500 ribu jiwa.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dengan lembaga pendidikan dalam upaya menurunkan angka stunting. "Dengan kerja sama yang baik, saya yakin kita mampu menurunkan prevalensi stunting di Kaltim. Kita akan terus memantau pengentasan stunting hingga lima tahun ke depan," pesan Wagub Seno Aji. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang pemerintah Kaltim dalam mengatasi masalah stunting.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Untuk mencapai keberhasilan program GratisPol, khususnya dalam menurunkan angka stunting, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Seno Aji berharap perguruan tinggi negeri dan swasta di Kaltim dapat berperan aktif dalam memberikan kontribusi dan dukungan. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan program ini berjalan efektif dan mencapai tujuannya.
Program GratisPol sendiri merupakan bagian dari komitmen pemerintah Kaltim dalam mewujudkan Kaltim Sukses menuju Generasi Emas. Dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik, diharapkan angka stunting dapat ditekan dan generasi muda Kaltim dapat tumbuh sehat dan berkembang optimal. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam menurunkan angka stunting di seluruh Indonesia.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyadari bahwa permasalahan stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, tetapi juga faktor pengetahuan dan akses terhadap layanan kesehatan. Oleh karena itu, program GratisPol dirancang untuk mengatasi kedua faktor tersebut secara terintegrasi. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan dalam menurunkan angka stunting di Kalimantan Timur.
Keberhasilan program ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan masa depan generasi emas Kalimantan Timur. Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target penurunan angka stunting.