Gubernur Kepri Ansar Ahmad Tolak Mobil Dinas Baru, Hemat Anggaran untuk Rakyat
Gubernur Kepri terpilih, Ansar Ahmad, menolak mobil dinas baru demi efisiensi anggaran dan mengalihkan dana untuk program-program prioritas yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepri.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) terpilih, Ansar Ahmad, membuat keputusan yang mengejutkan banyak pihak. Ia menolak pengadaan mobil dinas baru, memilih untuk tetap menggunakan kendaraan dinas lama. Keputusan ini diambil sebagai bentuk komitmen Ansar dalam menghemat anggaran daerah, yang diumumkan pada Rabu di Tanjungpinang.
Efisiensi Anggaran untuk Kesejahteraan Rakyat
Langkah Ansar ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. Dengan menolak mobil dinas baru, anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk pengadaan mobil tersebut dapat dialihkan ke program-program prioritas yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Kepri. Ansar menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai fokus utama pemerintahannya.
"Saya pakai mobil dinas yang lama saja, sudah cukup dan masih layak pakai," ujar Ansar. Keputusan ini menunjukkan komitmen nyata Ansar dalam menjalankan pemerintahan yang efisien dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Penghematan di Berbagai Sektor
Upaya penghematan anggaran yang dilakukan Ansar tidak hanya berhenti pada penolakan mobil dinas baru. Ia juga berencana memangkas anggaran pada beberapa sektor lain yang dinilai kurang berdampak positif terhadap masyarakat. Beberapa sektor tersebut antara lain belanja perjalanan dinas Aparatur Sipil Negara (ASN), pengadaan alat tulis kantor, biaya makan dan minum, serta rapat-rapat di hotel.
"Sebagaimana Instruksi Presiden, untuk kegiatan perjalanan dinas ASN dipangkas 50 persen demi efisiensi APBD," tegas Ansar. Langkah-langkah efisiensi ini diharapkan dapat menghasilkan penghematan yang signifikan dan berkontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pelantikan dan Rencana Ke Depan
Ansar Ahmad akan kembali dilantik sebagai Gubernur Kepri periode kedua bersama Wakilnya, Nyanyang Haris Pratamura, pada tanggal 20 Februari 2025 di Istana Negara, Jakarta. Menjelang pelantikan, Ansar mengaku tidak memiliki persiapan khusus, bahkan untuk pakaian yang akan dikenakannya.
Ia berencana menggunakan setelan yang sama seperti saat pelantikan periode pertama. Setelah pelantikan, Ansar merencanakan acara syukuran kecil-kecilan di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri. Kesederhanaan ini semakin memperkuat citra pemimpin yang merakyat dan peduli terhadap kondisi keuangan daerah.
Kesimpulan
Keputusan Gubernur Kepri terpilih Ansar Ahmad untuk menolak mobil dinas baru merupakan contoh nyata komitmen terhadap efisiensi anggaran dan prioritas pada kesejahteraan rakyat. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi pemerintah daerah lain untuk melakukan hal yang sama dan mengoptimalkan penggunaan anggaran daerah untuk kepentingan masyarakat.