Gubernur Maluku Utara Siap Alokasikan 10 Hektare Lahan untuk Sekolah Rakyat
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, berkomitmen mendukung program Sekolah Rakyat Kemensos dengan menyediakan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan sekolah berasrama bagi siswa miskin.

Gubernur Maluku Utara Dukung Penuh Pembangunan Sekolah Rakyat
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengumumkan dukungan penuh dari Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda, terhadap pembangunan Sekolah Rakyat. Dukungan tersebut diwujudkan dengan kesediaan Gubernur Sherly untuk menyediakan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan sekolah tersebut. Pernyataan ini disampaikan Mensos dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (19/3), menyusul pertemuannya dengan Gubernur Malut.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Gubernur Sherly Tjoanda. Dalam pertemuan tersebut, Gubernur menyatakan kesiapannya mengalokasikan lahan yang cukup luas untuk menunjang program Sekolah Rakyat. Beliau mengungkapkan, "Mungkin untuk Sekolah Rakyat kami punya lahan 5-10 hektare di dekat kantor Gubernur Malut."
Langkah Gubernur Maluku Utara ini disambut positif oleh Mensos. Langkah cepat dan konkret ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu di Maluku Utara.
Dukungan Konkret dan Tahapan Selanjutnya
Mensos Saifullah Yusuf mengapresiasi komitmen Gubernur Malut dan meminta agar pengajuan lahan tersebut diproses secara resmi. Beliau meminta agar pengajuan tertulis terkait lahan seluas 5-10 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat diajukan ke Kemensos sebelum tanggal 21 Maret. Mensos menekankan pentingnya kelengkapan data, termasuk data lokasi yang detail dan dokumentasi lokasi yang akan digunakan.
Pengajuan resmi ini menjadi langkah krusial untuk memastikan proses pembangunan Sekolah Rakyat dapat berjalan lancar. Kemensos akan melakukan verifikasi dan memastikan kesesuaian lahan yang diajukan dengan kebutuhan program Sekolah Rakyat.
Proses administrasi yang cepat dan transparan akan mempercepat realisasi pembangunan Sekolah Rakyat di Maluku Utara, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Konsep dan Sasaran Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat yang direncanakan memiliki konsep asrama dan menargetkan 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Sekolah ini diprioritaskan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk dalam desil 1 dan 2. Seluruh kebutuhan siswa, mulai dari biaya pendidikan hingga kebutuhan hidup sehari-hari, akan ditanggung oleh program ini.
Konsep asrama dipilih untuk memastikan siswa dapat fokus pada pendidikan tanpa terbebani masalah ekonomi keluarga. Dengan fasilitas yang lengkap dan dukungan penuh, diharapkan para siswa dapat berprestasi dan meraih cita-citanya.
Program ini juga diharapkan mampu memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga siswa melalui peningkatan akses pendidikan.
Harapan dan Dampak Positif
Mensos berharap pembangunan Sekolah Rakyat di Maluku Utara dapat memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Lebih dari sekadar akses pendidikan, program ini diharapkan dapat memberdayakan mereka dan menjadikan mereka agen perubahan di masa depan.
Dengan terpenuhinya kebutuhan pendidikan dan kehidupan sehari-hari, siswa dapat fokus pada pembelajaran dan mengembangkan potensi diri. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Program Sekolah Rakyat ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pendidikan. Investasi dalam pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa.
Dengan adanya dukungan penuh dari Gubernur Maluku Utara, pembangunan Sekolah Rakyat di Maluku Utara diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.