Gus Ipul: 30 Sekolah Rakyat Akan Hadir di Jabar, Tiap Kabupaten/Kota Satu!
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menginisiasi pembangunan 30 Sekolah Rakyat di Jawa Barat pada tahun ini, bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak dari keluarga miskin di setiap kabupaten dan kota.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengumumkan rencana pembangunan 30 Sekolah Rakyat di Jawa Barat pada tahun 2024. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat. Pengumuman tersebut disampaikan pada Kamis lalu di Jakarta, usai menghadiri Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Sekolah Rakyat Provinsi Jawa Barat di Sekretariat Daerah Pemkab Bogor. Program ini diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan kualitas pendidikan.
Konsep Sekolah Rakyat ini unik karena mengutamakan anak-anak dari keluarga miskin (desil satu) yang berdomisili di sekitar lokasi sekolah. Identifikasi anak-anak tersebut akan dilakukan berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sekolah Rakyat juga akan menerapkan sistem asrama, sehingga orang tua dapat mengunjungi anak-anak mereka sewaktu-waktu, terutama bagi anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Pemerintah berjanji akan menanggung seluruh biaya pendidikan di Sekolah Rakyat, termasuk biaya asrama, seragam, peralatan sekolah, dan kebutuhan lainnya. Gus Ipul menargetkan setiap jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA) di Sekolah Rakyat akan memiliki kapasitas 300-500 siswa, sehingga total satu Sekolah Rakyat dapat menampung sekitar 1.000 murid. Program ini akan dimulai tahun ini dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi di lapangan.
Sekolah Rakyat: Satu untuk Setiap Kabupaten/Kota di Jawa Barat
Gus Ipul saat ini tengah melakukan konsolidasi dengan para bupati dan wali kota di Jawa Barat. Ia meminta para kepala daerah untuk mengusulkan aset dan tanah yang sesuai sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Pembangunan akan diprioritaskan pada daerah yang memenuhi kriteria. "Kita akan periksa mana yang memenuhi kriteria, Insya Allah kalau memungkinkan akan dibangun tahun ini," kata Gus Ipul.
Target awal pembangunan adalah 30 Sekolah Rakyat, satu untuk setiap kabupaten/kota di Jawa Barat, dengan kemungkinan penambahan satu atau dua Sekolah Rakyat di tingkat provinsi. Kurikulum yang akan diterapkan akan mengacu pada kurikulum sekolah unggulan, namun masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut. "Lagi dikombinasikan semua untuk membandingkan satu dengan yang lain, tapi acuannya sekolah unggulan," jelasnya.
Pada tahap awal, direncanakan pembangunan 200 Sekolah Rakyat, dengan setengahnya dibangun oleh pemerintah dan setengahnya lagi oleh pihak swasta. Kabupaten Bogor menjadi salah satu daerah yang diprioritaskan dalam pembangunan tahap awal ini. Sekolah Rakyat juga akan memiliki sejumlah keunggulan, seperti penerapan pendidikan karakter dan bela negara, kombinasi kurikulum nasional dan internasional, serta pendampingan setelah lulus.
Dukungan Gubernur Jawa Barat dan Strategi Pembelajaran
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyambut baik rencana pembangunan Sekolah Rakyat. Ia melihat program ini sebagai solusi untuk mengatasi kemiskinan yang juga bersifat kultural. "Saya sambut baik sekolah ini," kata Dedi. Ia menambahkan bahwa anak-anak dari keluarga miskin berpotensi terjebak dalam lingkaran kemiskinan, sehingga integrasi sekolah sangat penting.
Dedi Mulyadi juga mengungkapkan beberapa strategi untuk merevolusi pendidikan di Jawa Barat, termasuk mengubah jam masuk sekolah lebih pagi untuk menghindari kebiasaan nongkrong hingga larut malam. Ia juga ingin agar sekolah favorit diisi 20 persen oleh siswa dengan kemampuan akademik umum, agar siswa yang kurang beruntung dapat termotivasi dan terdorong untuk berprestasi. "Agar tergerek, guru favorit mengajar orang miskin agar menjadi siswa favorit," ujarnya.
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi untuk memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masa depan anak-anak Indonesia.
Program ini juga menekankan pentingnya pendidikan karakter dan bela negara, serta kombinasi kurikulum nasional dan internasional untuk mempersiapkan generasi muda yang kompetitif di masa depan. Dengan adanya pendampingan pasca kelulusan, diharapkan para lulusan Sekolah Rakyat dapat lebih mudah memasuki dunia kerja dan berkontribusi bagi masyarakat.