Gubernur NTB Ajak Masyarakat Optimalkan Zakat untuk Entaskan Kemiskinan
Gubernur NTB mengajak masyarakat meningkatkan peran zakat dalam pembangunan sosial dan ekonomi untuk mengurangi angka kemiskinan di daerah, dengan pencapaian Baznas NTB pada 2024 mencapai Rp51,8 miliar.

Mataram, 20 Maret 2024 - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, menyerukan pentingnya peran zakat dalam pembangunan sosial dan pengentasan kemiskinan. Beliau menekankan bahwa zakat bukan hanya sekadar bantuan sosial, melainkan fondasi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal ini disampaikannya dalam sebuah pernyataan di Mataram, Kamis lalu.
Iqbal memaparkan target penyaluran zakat ke depan. Ia berharap zakat dapat memberdayakan penerima zakat (mustahik) hingga mereka mampu menjadi pemberi zakat (muzakki). Dengan demikian, zakat akan menciptakan siklus ekonomi yang positif dan berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada bantuan.
Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan bahwa program-program Baznas NTB telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam mengarah ke tujuan tersebut. Pemberian modal usaha dan bantuan pendidikan, misalnya, dinilai sebagai langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat dan memutus rantai kemiskinan.
Zakat: Pilar Pembangunan Berkelanjutan di NTB
Gubernur Iqbal mengapresiasi peran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) NTB dalam penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Ia menilai program-program Baznas, seperti NTB Peduli, NTB Cerdas, NTB Sehat, NTB Makmur, dan NTB Taqwa, telah memberikan dampak positif bagi masyarakat NTB.
"Pemberian modal bagi industri kecil menengah sebesar Rp8 juta maupun bantuan kepada mahasiswa untuk penelitian, saya yakin mengarah ke pemberdayaan ekonomi," ungkap Gubernur Iqbal.
Ia juga menambahkan bahwa Indonesia dikenal sebagai negara yang dermawan, terbukti dari tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan. "DNA sosial yang kuat tertanam dalam diri orang Indonesia," kata Iqbal, menjelaskan bahwa bahkan mereka yang masih membutuhkan bantuan pun tetap berzakat.
Capaian Baznas NTB dan Program Pemberdayaan
Pada tahun 2024, Baznas NTB mencatat angka ZIS yang signifikan, mencapai Rp51,8 miliar, melampaui target awal sebesar Rp33,5 miliar. Keberhasilan ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya berzakat.
Ketua Baznas NTB, Muhammad Said Gazhali, menjelaskan strategi penyaluran ZIS yang dilakukan Baznas. Selain penyaluran secara konsumtif, Baznas juga fokus pada pemberdayaan ekonomi mustahik melalui program-program produktif.
Salah satu contohnya adalah pembentukan 13 koperasi syariah dan pendampingan terhadap 1.700 anggota kelompok usaha kecil. Bantuan berupa gerobak usaha produktif juga telah diberikan kepada 420 penerima manfaat.
"Baznas NTB tidak hanya menyalurkan ZIS secara konsumtif, tetapi juga secara produktif untuk memberdayakan ekonomi mustahik," tegas Said Gazhali.
Dengan demikian, Baznas NTB tidak hanya memberikan bantuan sementara, tetapi juga berupaya untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri secara ekonomi. Hal ini sejalan dengan visi Gubernur NTB untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.