Gunung Dukono Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1,1 Km
Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara erupsi pada Minggu, 19 Januari 2024, pukul 11:47 WIT, menyemburkan abu vulkanik setinggi 1,1 kilometer dan berstatus Waspada (Level II).
Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Minggu, 19 Januari 2024, sekitar pukul 11:47 WIT, gunung ini erupsi dan menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 1,1 kilometer di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, M Saum Amin, membenarkan kejadian tersebut. "Memang benar ada erupsi Gunung Dukono," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA di Ternate.
Kolom abu yang dihasilkan erupsi teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Arah sebaran abu condong ke Barat Daya, Barat Laut, dan Barat. Aktivitas vulkanik ini terekam pada seismogram dengan amplitudo 15 mm dan durasi 73,38 detik.
Meskipun terjadi erupsi, status Gunung Dukono masih berada di Level II atau Waspada. Hal ini disampaikan langsung oleh petugas PGA Dukono. Penting untuk diingat bahwa status waspada ini mengindikasikan potensi bahaya masih ada.
Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan para pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari kawah 'Malupang Warirang'. Aktivitas pendakian dan mendekati kawah sangat berbahaya saat ini.
Letusan abu vulkanik secara periodik memang terjadi di Gunung Dukono. Sebaran abunya dipengaruhi arah dan kecepatan angin, sehingga area yang terdampak abu tidak selalu sama. Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat sangat penting.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat di sekitar Gunung Dukono diimbau untuk selalu menyiapkan masker. Hal ini penting untuk melindungi sistem pernapasan dari dampak abu vulkanik. Menjaga kesehatan pernapasan adalah prioritas utama dalam situasi ini.
Catatan aktivitas Gunung Dukono menunjukkan bahwa pada periode 17 Januari, gunung ini mengalami 347 kali letusan dengan ketinggian abu teramati antara 100 hingga 800 meter di atas puncak. Kebanyakan letusan tertutup kabut dari atas puncak gunung yang memiliki ketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Dukono menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi aktivitas gunung berapi. Pencegahan dan antisipasi dini merupakan kunci utama keselamatan masyarakat sekitar.