Gunung Dukono di Halmahera Utara Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.500 Meter
Gunung Dukono di Halmahera Utara kembali erupsi pada Jumat sore, menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter dan pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Jumat (21/2) sore sekitar pukul 15.51 WIT. Erupsi tersebut menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter di atas puncak gunung. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, Bambang Sugiono, membenarkan kejadian tersebut saat dihubungi dari Ternate. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal teramati condong ke arah Timur.
Erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo 24 mm dan durasi gempa 68.02 detik. Meskipun terjadi erupsi, status Gunung Dukono masih berada di Level II atau Waspada. Kejadian ini terjadi di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, lokasi Pos PGA Dukono.
Meskipun status masih Waspada, pihak berwenang tetap mengimbau masyarakat sekitar untuk waspada dan menghindari aktivitas di sekitar gunung. Imbauan ini penting mengingat letusan abu vulkanik terjadi secara periodik dan sebaran abunya dipengaruhi arah dan kecepatan angin.
Imbauan Waspada dan Rekomendasi Keselamatan
Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan para wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas atau mendaki gunung, serta menjauhi Kawah Malupang Warirang dalam radius 4 kilometer. Hal ini untuk mencegah potensi bahaya yang ditimbulkan oleh abu vulkanik. Sebaran abu yang tidak menentu karena dipengaruhi arah angin menjadi pertimbangan utama dalam imbauan ini.
Petugas PGA Dukono juga mengingatkan pentingnya selalu menyediakan masker. Hal ini untuk melindungi sistem pernapasan dari ancaman bahaya abu vulkanik. Ancaman ini perlu diantisipasi mengingat erupsi gunung api dapat terjadi secara periodik.
"Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dimbau untuk selalu menyediakan masker pada saat dibutuhkan, agar menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan," kata Bambang Sugiono.
Aktivitas Vulkanik Sebelumnya
Erupsi pada Jumat (21/2) bukanlah yang pertama. Pada Senin sebelumnya, sekitar pukul 07.00 WIT, Gunung Dukono juga menyemburkan abu vulkanik dengan ketinggian yang sama, yaitu 1.500 meter di atas puncak gunung. Erupsi sebelumnya terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 27 mm dan durasi 69.28 detik.
Data seismogram dari kedua erupsi menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik. Meskipun status gunung masih Waspada, pemantauan dan kewaspadaan tetap diperlukan untuk mengantisipasi potensi peningkatan aktivitas ke depannya.
Pihak berwenang terus memantau aktivitas Gunung Dukono secara ketat dan akan memberikan informasi terbaru jika terjadi perkembangan signifikan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Keselamatan dan kesehatan masyarakat sekitar Gunung Dukono menjadi prioritas utama.