Gunung Dukono Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.500 Meter
Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, erupsi pada Senin pagi dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter, dengan imbauan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah.

Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Senin, 17 Februari 2024, sekitar pukul 07.00 WIT, gunung ini menyemburkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak kawah. Informasi ini disampaikan langsung oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, Bambang Sugiono.
Erupsi dan Pengamatan Visual
Menurut keterangan Bambang Sugiono, kolom abu yang dihasilkan erupsi teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Arah sebaran abu condong ke barat laut. Erupsi ini terekam jelas pada seismogram di Kantor Pos PGA Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, dengan amplitudo maksimum 27 mm dan durasi 69.28 detik. Data-data ini memberikan gambaran detail mengenai kekuatan dan durasi erupsi Gunung Dukono.
Status Gunung dan Imbauan kepada Masyarakat
Meskipun terjadi erupsi, status Gunung Dukono saat ini masih berada pada Level II atau Waspada. Tinggi gunung yang mencapai 1.087 meter di atas permukaan laut tetap menjadi perhatian utama. Namun, pihak berwenang mengeluarkan imbauan penting bagi masyarakat sekitar dan wisatawan. Mereka diminta untuk tidak melakukan aktivitas, mendaki, atau mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius 4 kilometer dari kawah. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bahaya erupsi susulan.
Bahaya Abu Vulkanik dan Pencegahannya
Petugas PGA Dukono menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya abu vulkanik. Letusan dengan abu vulkanik dapat terjadi secara periodik, dan sebaran abu sangat dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Oleh karena itu, area sebaran abu tidaklah tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebagai langkah pencegahan, masyarakat di sekitar Gunung Dukono diimbau untuk selalu menyediakan masker dan menggunakannya saat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk melindungi sistem pernapasan dari dampak buruk abu vulkanik.
Kesimpulan
Erupsi Gunung Dukono yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap aktivitas gunung berapi. Imbauan dari pihak berwenang harus dipatuhi untuk meminimalisir risiko bagi masyarakat. Pemantauan aktivitas Gunung Dukono akan terus dilakukan untuk memberikan informasi terkini dan akurat kepada masyarakat.
Sumber: ANTARA