Erupsi Gunung Dukono, BPBD Halmahera Utara Imbau Warga Gunakan Masker
Gunung Dukono di Halmahera Utara kembali erupsi, BPBD membagikan masker dan mengimbau warga gunakan masker serta mematuhi radius aman 4 kilometer dari puncak gunung.

Gunung Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara kembali erupsi pada Kamis (27/3) pukul 09.33 WIT, memuntahkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter. Erupsi ini menyebabkan sebaran abu vulkanik menjangkau empat kecamatan di Halmahera Utara, yaitu Tobelo Utara, Tobelo, Tobelo Tengah, dan Tobelo Selatan, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengimbau warga untuk menggunakan masker guna melindungi diri dari dampak debu vulkanik.
Kepala BPBD Kabupaten Halut, Hentje M.L Hetharia, saat dihubungi ANTARA dari Ternate membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa sebaran abu vulkanik mengikuti arah angin dan telah mencapai Kota Tobelo. BPBD telah mendistribusikan 4.000 masker kepada masyarakat, terutama pengguna kendaraan roda dua dan empat yang melintas di wilayah terdampak.
Selain membagikan masker, BPBD Halut juga telah mendirikan posko darurat di kantor BPBD dan beberapa lokasi lainnya untuk siaga bencana. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dan respon cepat terhadap dampak erupsi Gunung Dukono. Warga juga diimbau untuk selalu mengikuti arahan dan imbauan dari Pos Pengamatan Gunung Api Dukono.
Imbauan Penggunaan Masker dan Radius Aman
BPBD Halmahera Utara secara tegas mengimbau seluruh warga di empat kecamatan yang terdampak abu vulkanik untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Hal ini penting untuk mencegah gangguan pernapasan akibat menghirup debu vulkanik. Pembagian masker yang telah dilakukan merupakan upaya untuk membantu masyarakat dalam melindungi kesehatan mereka.
Selain imbauan penggunaan masker, BPBD juga menekankan pentingnya kepatuhan warga terhadap larangan beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Dukono. Larangan ini dikeluarkan oleh Pos Pengamatan Gunung Api Dukono untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Pos Pengamatan Gunung Api Dukono melaporkan bahwa letusan Gunung Dukono terekam pada seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 46,05 detik. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Jarak titik kegiatan erupsi dengan pemukiman penduduk berkisar antara 10 hingga 15 kilometer.
Saat ini, Gunung Dukono yang memiliki ketinggian 1.087 meter di atas permukaan laut berada pada status level II atau Waspada.
Langkah Antisipasi BPBD Halmahera Utara
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Halmahera Utara telah melakukan beberapa langkah antisipasi, antara lain mendistribusikan masker kepada masyarakat, mendirikan posko darurat, dan terus memberikan imbauan kepada masyarakat. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meminimalisir dampak buruk erupsi Gunung Dukono terhadap kesehatan dan keselamatan warga.
BPBD juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Koordinasi ini penting untuk memastikan informasi yang diberikan akurat dan terupdate.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik, serta mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang. Informasi resmi dari BPBD dan Pos Pengamatan Gunung Api Dukono harus menjadi rujukan utama dalam menghadapi situasi ini.
Dengan adanya langkah-langkah antisipasi dan imbauan yang jelas dari BPBD, diharapkan masyarakat dapat terlindungi dari dampak erupsi Gunung Dukono dan tetap aman.
Meskipun jarak pemukiman penduduk dengan titik erupsi relatif aman, kewaspadaan dan kepatuhan terhadap imbauan tetap penting untuk mencegah potensi risiko kesehatan akibat paparan abu vulkanik.