Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 11 Kali, Warga Diminta Waspada!
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi 11 kali pada Sabtu, 1 Maret 2024, dengan kolom abu mencapai 2000 meter; warga diimbau waspada dan menjauhi radius bahaya.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi sebanyak 11 kali pada Sabtu, 1 Maret 2024. Erupsi ini terjadi sejak dini hari hingga sore hari, dengan berbagai ketinggian kolom abu yang teramati. PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM, mencatat peristiwa ini dan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat sekitar.
Erupsi pertama tercatat pukul 02.42 Wita, disusul erupsi-erupsi lainnya hingga pukul 16.39 Wita. Dari sebelas kali erupsi tersebut, enam kali erupsi kolom abunya tidak teramati, sementara lima kali erupsi lainnya menunjukkan kolom abu dengan ketinggian bervariasi, mencapai hingga 2.000 meter di atas puncak gunung. Peristiwa ini tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar dan pemerintah setempat.
Status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Level III (Siaga). Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan mitigasi bencana menjadi sangat penting. Imbauan kepada masyarakat dan pengunjung untuk menjauhi daerah rawan menjadi langkah krusial dalam meminimalisir risiko.
Imbauan Waspada dan Rekomendasi Keselamatan
PVMBG mengimbau masyarakat dan pengunjung untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi. Selain itu, aktivitas di sektor Barat Daya - Timur Laut sejauh 6 kilometer juga harus dihindari. Hal ini bertujuan untuk melindungi keselamatan jiwa dan mencegah terjadinya korban jiwa akibat erupsi.
Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat. Penting untuk tidak menyebarkan atau mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya, guna menghindari kepanikan dan penyebaran informasi yang tidak akurat. Informasi resmi hanya perlu didapatkan dari sumber terpercaya seperti PVMBG dan pemerintah daerah.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote perlu meningkatkan kewaspadaan jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Persiapan dan evakuasi dini sangat penting untuk mengurangi dampak buruk dari potensi banjir lahar.
Penggunaan Masker dan Pencegahan Dampak Abu Vulkanik
Masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik juga diminta untuk selalu menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut. Hal ini bertujuan untuk melindungi sistem pernapasan dari bahaya abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan. Abu vulkanik mengandung partikel-partikel yang dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menimbulkan masalah kesehatan jika terhirup dalam jumlah banyak.
Pemerintah daerah setempat juga diharapkan untuk menyediakan fasilitas kesehatan dan masker bagi masyarakat yang terdampak. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana juga perlu ditingkatkan. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk menghadapi potensi bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap imbauan dari pihak berwenang sangat krusial untuk melindungi masyarakat dan meminimalisir dampak buruk dari aktivitas vulkanik gunung tersebut. Semoga situasi dapat segera terkendali dan masyarakat tetap aman.