Gus Fawait Tolak Mobil Dinas Mewah, Anggaran Dialihkan untuk Program Sosial
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menolak mobil dinas mewah dan mengalokasikan anggarannya senilai Rp10 miliar untuk program sosial seperti pemberdayaan disabilitas dan bedah rumah warga miskin.

Bupati Jember, Muhammad Fawait atau Gus Fawait, telah menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya dan para pejabat daerah. Keputusan ini diambil pada 20 Maret 2024 dan disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk Ketua Umum Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN), Muhammad Didi Rosadi. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk mobil dinas mewah tersebut, senilai sekitar Rp10 miliar, dialihkan untuk mendanai program-program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat Jember.
Penolakan ini bukan sekadar pencitraan, melainkan bentuk komitmen nyata Gus Fawait terhadap kebijakan prorakyat. Beliau memilih untuk tetap menggunakan mobil Toyota Avanza Veloz untuk keperluan dinas, sebuah tindakan yang dinilai sebagai contoh hidup sederhana bagi para pejabat daerah lainnya. Langkah ini juga sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo untuk melakukan efisiensi anggaran.
Keputusan Gus Fawait ini mendapatkan apresiasi luas, karena menunjukkan kepedulian dan kepekaan beliau terhadap kondisi masyarakat. Dengan mengorbankan haknya untuk mendapatkan mobil dinas mewah, Gus Fawait menunjukkan komitmennya untuk memprioritaskan kesejahteraan rakyat Jember. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi para pemimpin daerah lainnya di Indonesia.
Apresiasi dari Berbagai Pihak
Ketua Umum FJN, Muhammad Didi Rosadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap kebijakan Gus Fawait. Didi menyatakan bahwa "Itu adalah bentuk kebijakan prorakyat, sebab beliau bukan sekedar menolak, tapi mengalihkan anggaran mobil dinas itu untuk program sosial seperti pemberdayaan disabilitas dan bedah rumah warga miskin." Ia juga menilai langkah ini sebagai komitmen konkret kebijakan berpihak pada rakyat, bukan sekadar pencitraan.
Senada dengan Didi Rosadi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember, Dedy Dwi Setiawan, menyatakan bahwa pengalihan anggaran mobil dinas tersebut telah disetujui oleh legislatif. Meskipun baru akan direalisasikan pada perubahan APBD Jember tahun 2025, langkah ini tetap diapresiasi sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah daerah terhadap kesejahteraan rakyat.
Dedy menjelaskan bahwa total anggaran yang dialihkan mencapai sekitar Rp10 miliar. Anggaran tersebut meliputi pengadaan mobil dinas untuk bupati, wakil bupati, dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Jember. Tanpa penolakan Gus Fawait, Bupati Jember seharusnya mendapatkan mobil dinas Toyota Innova Zenix bertenaga listrik seharga hampir Rp700 juta.
Rincian Anggaran dan Program Sosial
Anggaran sebesar Rp10 miliar yang semula dialokasikan untuk pengadaan mobil dinas mewah kini akan digunakan untuk membiayai berbagai program sosial yang sangat dibutuhkan masyarakat Jember. Program-program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan.
- Pemberdayaan Disabilitas: Anggaran akan digunakan untuk mendukung program-program yang memberdayakan kaum disabilitas, membantu mereka untuk lebih mandiri dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat.
- Bedah Rumah Warga Miskin: Program bedah rumah ini akan membantu warga miskin yang rumahnya tidak layak huni untuk mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak dan sehat.
- Program Sosial Lainnya: Kemungkinan besar, sebagian anggaran juga akan dialokasikan untuk program-program sosial lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jember.
Dengan demikian, penolakan mobil dinas mewah oleh Bupati Jember bukan hanya sekadar tindakan simbolik, melainkan langkah nyata yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Semoga kebijakan ini dapat menginspirasi para pemimpin daerah lainnya untuk memprioritaskan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.