Gus Imin: Kendaraan Listrik Perlu Perhatikan Polusi PLTU
Menko Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak polusi PLTU dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia, mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap polusi udara di kota-kota besar.
Jakarta, 6 Februari 2024 - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin, mengingatkan perlunya pertimbangan matang dalam pengembangan industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Ia menyoroti kontribusi signifikan polusi karbon dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang seringkali luput dari perhatian.
Pentingnya Kajian Dampak Lingkungan
Dalam diskusi publik bertajuk "Industri Mobil Listrik dan Baterai EV Nasional", Gus Imin menyatakan, "Mobil listrik juga berkaitan dengan listrik yang diproduksi. Sejauh mana listrik kita sudah ramah lingkungan perlu dikaji lebih dalam." Pernyataan ini menekankan pentingnya menghitung jejak karbon secara menyeluruh, tidak hanya dari kendaraan itu sendiri, tetapi juga dari sumber energi yang digunakan untuk mengisi daya baterai.
Ia menambahkan bahwa di Jakarta, misalnya, kontribusi polusi dari kendaraan bermotor, jauh lebih kecil dibandingkan polusi yang dihasilkan oleh PLTU di sekitarnya. Kualitas udara Jakarta, menurut Gus Imin, sangat bergantung pada arah angin. "Pernah rame sedunia waktu itu, isunya angin tidak ber-KTP," ujarnya, merujuk pada perdebatan publik terkait asal-usul polusi udara di Jakarta menjelang Pilpres 2024.
PLTU sebagai Sumber Utama Polusi
Gus Imin menjelaskan bahwa perdebatan tersebut muncul karena PLTU di sekitar Jakarta menjadi sumber utama polusi udara. Oleh karena itu, ia mendorong adanya perumusan yang konkret dalam pengembangan industri EV, khususnya dalam menangani polusi dan produksi karbon di kota-kota besar. Tidak hanya fokus pada kendaraan, tapi juga sumber energinya.
Lebih lanjut, Gus Imin juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di desa-desa. "Desa-desa juga harus dipelihara untuk sistem menjadi sumber ketahanan lingkungan kita," katanya. Hal ini menunjukkan pandangan holistik Gus Imin terhadap isu lingkungan, memperhatikan dampak pengembangan EV terhadap lingkungan secara keseluruhan, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Kendaraan Listrik dan Agenda Nasional
Meskipun menekankan pentingnya kehati-hatian, Gus Imin mengakui pentingnya pengembangan industri EV di Indonesia. Ia menghubungkan pengembangan EV dengan agenda global dan nasional terkait lingkungan hidup. "Ini menyangkut ancaman, bukan saja ancaman krisis, tetapi bencana lingkungan hidup yang nyata di depan kita. Salah satunya adalah panas bumi menjadi isu yang sangat konkret di depan mata," tegasnya.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap isu perubahan iklim dan upaya untuk mengurangi emisi karbon. Namun, Gus Imin mengingatkan perlunya pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan seluruh aspek dari siklus hidup EV, termasuk sumber energi yang digunakan.
Kesimpulan
Kesimpulannya, pernyataan Gus Imin menunjukkan kesadaran akan pentingnya pengembangan industri EV yang berkelanjutan di Indonesia. Namun, ia juga menekankan perlunya pertimbangan yang matang terhadap dampak lingkungan dari seluruh proses, termasuk penggunaan energi dari PLTU. Pendekatan yang holistik dan terintegrasi diperlukan untuk memastikan bahwa pengembangan industri EV benar-benar berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan.