Hasil Labfor Kematian Mahasiswa UKI Diterima Secara Lisan, Polisi: Butuh Waktu untuk Tentukan Penyebab Kematian
Polisi Jakarta Timur telah menerima hasil labfor kematian mahasiswa UKI, Kenzha Erza Walewangko, secara lisan dan masih menunggu hasil autopsi untuk menentukan penyebab kematian.

Polres Metro Jakarta Timur telah menerima hasil laboratorium forensik (labfor) terkait kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erza Walewangko (22), yang ditemukan tewas di area kampus. Informasi hasil labfor ini diterima secara lisan, sementara hasil autopsi masih diproses. Kasus ini terjadi pada Selasa, 4 Maret 2024, di area kampus UKI Cawang, Jakarta Timur. Proses penyelidikan yang memakan waktu ini melibatkan berbagai pemeriksaan ilmiah untuk mengungkap kronologi dan penyebab kematian.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa hasil labfor yang diterima secara lisan akan diserahkan kepada bagian autopsi untuk menentukan penyebab kematian. "Untuk saat ini hasil autopsi dan hasil labfor belum kami terima. Tapi untuk hasil labfor sudah, tapi penyampaian lisan sudah," ujar Kombes Pol Nicolas. Beliau menekankan pentingnya hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.
Keterlambatan hasil labfor, menurut Nicolas, disebabkan oleh kompleksitas pemeriksaan yang dilakukan. Proses ini melibatkan pemeriksaan digital forensik (CCTV), histopatologi, toksikologi, DNA, dan berbagai pemeriksaan lainnya. Polisi menegaskan tidak ada upaya untuk mengulur waktu, namun proses Scientific Crime Investigation (SCI) membutuhkan waktu untuk memastikan akurasi dan kelengkapan data.
Proses Penyelidikan yang Teliti
Penyidik telah memeriksa 39 saksi, termasuk 24 mahasiswa UKI, satu warga sekitar, lima petugas keamanan yang membantu korban, dan enam saksi dari pihak UKI (rektorat, otoritas kampus, dan RS UKI). Pemeriksaan saksi-saksi ini bertujuan untuk melengkapi kronologi kejadian dan memberikan gambaran yang komprehensif tentang peristiwa tersebut. Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, seperti patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan rekaman CCTV.
Setelah semua barang bukti dikumpulkan dan dianalisa, pihak kepolisian berencana memanggil para ahli untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua aspek kasus telah dipertimbangkan dan dikaji secara menyeluruh sebelum kesimpulan akhir dapat ditarik. Proses ini menunjukkan komitmen polisi untuk mengungkap kasus kematian mahasiswa UKI secara transparan dan teliti.
Proses penyelidikan yang dilakukan secara ilmiah ini bertujuan untuk memastikan keakuratan data dan menghindari kesimpulan yang prematur. Polisi menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menangani kasus ini agar penyebab kematian dapat dipastikan secara akurat dan tidak ada informasi yang terlewatkan.
Barang Bukti dan Saksi Kunci
Barang bukti yang telah diamankan antara lain patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan rekaman CCTV. Rekaman CCTV diharapkan dapat memberikan gambaran visual tentang kejadian yang berlangsung sebelum dan sesudah kematian korban. Botol bekas minuman keras juga menjadi fokus penyelidikan untuk mengetahui kemungkinan adanya kaitan dengan penyebab kematian.
Keterangan dari 39 saksi yang telah diperiksa diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kronologi kejadian. Para saksi meliputi mahasiswa, warga sekitar, petugas keamanan, dan pihak kampus. Informasi yang dikumpulkan dari para saksi akan dianalisa dan dicocokkan dengan bukti-bukti fisik yang telah diamankan.
Dengan menggabungkan hasil labfor, autopsi, barang bukti, dan keterangan saksi, diharapkan polisi dapat mengungkap penyebab kematian Kenzha Erza Walewangko secara tuntas dan memberikan kepastian hukum kepada keluarga korban. Proses penyelidikan yang teliti ini menunjukkan komitmen pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini secara objektif dan transparan.
Proses penyelidikan masih terus berlanjut dan polisi berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara profesional dan transparan. Polisi meminta masyarakat untuk bersabar dan menunggu hasil penyelidikan yang lengkap sebelum membuat kesimpulan sendiri.