Misteri Kematian Mahasiswa UKI: Polisi Tunggu Hasil Autopsi
Penyebab kematian mahasiswa UKI, Kenzha Erza Walewangko, masih misteri; polisi menunggu hasil autopsi dan digital forensik untuk mengungkap kebenaran.

Kematian Mahasiswa UKI Kenzha Erza Walewangko: Mencari Kebenaran di Balik Misteri
Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erza Walewangko (22 tahun), ditemukan tewas di area kampus pada Selasa, 4 Maret 2023. Kejadian ini telah menimbulkan berbagai spekulasi, namun hingga kini penyebab pasti kematiannya masih belum terungkap. Polres Metro Jakarta Timur menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan hasil autopsi akan menjadi kunci untuk mengungkap misteri kematian Kenzha.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly, menyatakan bahwa berbagai spekulasi mengenai patah tulang dan luka-luka yang dialami korban masih harus diverifikasi dengan hasil autopsi. Beliau menekankan pentingnya menunggu keterangan ahli forensik untuk memastikan penyebab kematian, bukan bergantung pada opini atau spekulasi yang beredar di masyarakat.
Proses penyelidikan yang dilakukan secara ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI) membutuhkan waktu, termasuk pemeriksaan laboratorium forensik yang meliputi pemeriksaan jaringan, histopatologi, toksikologi, dan DNA. Proses ini memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan, juga karena pemeriksaan digital forensik terkait rekaman CCTV di lokasi kejadian.
Proses Penyelidikan yang Transparan dan Akuntabel
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya patahan pagar besi, botol bekas minuman keras, dan rekaman CCTV. Setelah semua barang bukti dikumpulkan dan dianalisis, para ahli akan dipanggil untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Kapolres Nicolas memastikan bahwa proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan akuntabel, setiap langkah akan dipertanggungjawabkan secara hukum.
Proses pra-rekonstruksi telah dilakukan pada 26 Maret 2023, melibatkan 70 adegan yang diperagakan oleh para saksi. Pra-rekonstruksi ini bertujuan untuk mengumpulkan dan memperkuat alat bukti, serta menentukan apakah peristiwa ini merupakan tindak pidana atau bukan. Proses ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam, mulai pukul 13.50 WIB hingga 17.15 WIB.
Menunggu Hasil Autopsi dan Digital Forensik
Polisi menegaskan kembali komitmennya untuk mengungkap penyebab kematian Kenzha Erza Walewangko secara tuntas. Hasil autopsi dan analisis digital forensik dari rekaman CCTV sangat krusial dalam menentukan penyebab kematian dan kronologi kejadian. Proses ini membutuhkan kehati-hatian dan ketelitian untuk memastikan keakuratan informasi yang disampaikan kepada publik.
Proses pemeriksaan yang memakan waktu ini juga mencakup pemeriksaan digital forensik dari rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian. "Pemeriksaan terhadap DNA dan pemeriksaan yang lain-lain. Itu yang menyebabkan hasilnya agak lama," jelas Nicolas. Meskipun proses ini memakan waktu, polisi memastikan bahwa tidak ada upaya untuk mengulur waktu pengungkapan kasus ini.
Proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Timur menekankan pentingnya pendekatan ilmiah dan akuntabel dalam mengungkap kasus kematian mahasiswa UKI ini. Publik diharapkan bersabar dan menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak kepolisian.
Kesimpulan
Kasus kematian Kenzha Erza Walewangko masih dalam penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Hasil autopsi dan analisis forensik lainnya akan menjadi penentu dalam mengungkap penyebab kematian dan kronologi kejadian sebenarnya. Kepolisian memastikan proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan akuntabel.