Hasil Panen Pisang Cavendish Sulbar Capai Miliaran Rupiah, Dorong Kesejahteraan Petani
Petani pisang Cavendish di Mamuju, Sulawesi Barat, akan meraup miliaran rupiah dari hasil panen Maret 2025 mendatang, berkat kerja sama dengan PT Citra Aghri Pratama.

Petani di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), bersiap menuai hasil jerih payah mereka. Pada bulan Maret 2025 mendatang, hasil panen pisang Cavendish ditaksir mencapai miliaran rupiah, memberikan angin segar bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan para petani. Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, mengumumkan kabar gembira ini di Mamuju, Rabu lalu. Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras petani dan kerjasama yang baik dengan perusahaan pembeli, PT Citra Aghri Pratama (CAP).
Pencapaian ini tidak lepas dari pengembangan pisang Cavendish yang dilakukan di Kecamatan Kalukku, Kalumpang, dan Bonehau, Kabupaten Mamuju. PT CAP, sebagai perusahaan yang akan membeli hasil panen, menaksir bahwa setiap petani akan memperoleh pendapatan sekitar Rp1 miliar. Angka ini didapat dari perhitungan luas lahan tanam dan harga jual pisang Cavendish yang mencapai Rp40.000 per kilogram.
Keberhasilan ini juga menepis keraguan petani sebelumnya. Awalnya, banyak petani yang ragu untuk berinvestasi dalam budidaya pisang Cavendish. Namun, setelah melihat kesuksesan dan adanya jaminan pasar dari PT CAP, kini para petani semakin antusias mengembangkan komoditas unggulan ini. Hal ini menunjukkan potensi besar pisang Cavendish dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Sulbar.
Potensi Besar Pisang Cavendish di Sulawesi Barat
Setiap petani di Mamuju rata-rata mengelola lahan seluas empat hektare. Dengan produktivitas sekitar Rp250 juta per hektare, total pendapatan per petani mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp1 miliar. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa pengembangan pisang Cavendish dapat menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat setempat. PT CAP sendiri akan memasarkan pisang Cavendish ini ke Makassar, Sulawesi Selatan, mengingat tingginya permintaan di wilayah tersebut.
Pengembangan pisang Cavendish di Mamuju dilakukan secara mandiri oleh para petani, dengan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai modal usaha. Hal ini menunjukkan kemandirian dan inisiatif petani dalam meningkatkan perekonomian mereka. Dukungan pemerintah melalui program KUR sangat berperan penting dalam keberhasilan ini.
Selain di Mamuju, pengembangan pisang Cavendish juga dilakukan di Kabupaten Pasangkayu dengan total luas lahan mencapai 200 hektare. Kawasan ini juga diperkirakan akan segera memasuki masa panen, sehingga potensi pendapatan dari komoditas ini akan semakin meningkat di Sulbar.
Strategi Pemasaran dan Tantangan Ke Depan
PT Citra Aghri Pratama (CAP) memainkan peran kunci dalam keberhasilan ini. Perusahaan ini tidak hanya menjamin pembelian hasil panen, tetapi juga membantu dalam pemasaran produk ke pasar yang lebih luas. Hal ini sangat penting bagi petani, karena mereka dapat fokus pada proses budidaya tanpa perlu khawatir akan pemasaran hasil panen.
Namun, keberhasilan ini juga perlu diiringi dengan upaya untuk menjaga kualitas dan kuantitas produksi. Penting bagi petani untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya pisang Cavendish agar produktivitas tetap terjaga. Selain itu, perlu juga diperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dalam proses budidaya agar tidak merusak ekosistem.
Pemerintah daerah juga perlu memberikan dukungan berkelanjutan kepada para petani, baik dalam bentuk akses pembiayaan, pelatihan, maupun infrastruktur pendukung. Dengan dukungan yang terintegrasi, pengembangan pisang Cavendish di Sulbar dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, keberhasilan panen pisang Cavendish di Sulbar ini merupakan bukti nyata potensi pertanian Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan, sektor pertanian dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.