Hipmi Siap Dukung Danantara Tingkatkan SDM dan Investasi Berkelanjutan
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyatakan siap berkolaborasi dengan Danantara untuk meningkatkan kualitas SDM, mendorong meritokrasi, dan mendukung strategi investasi jangka panjang yang inklusif.

Jakarta, 9 Mei 2024 - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan pemerintah dan Danantara Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun budaya kerja yang profesional dan mendukung strategi investasi jangka panjang yang inklusif serta berkelanjutan. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua BPP Hipmi Bidang Sinergitas BUMN, Danantara dan BUMD, Anthony Leong, di Jakarta, Jumat lalu.
Inisiatif ini menjawab pertanyaan apa (peningkatan kualitas SDM dan investasi), siapa (Hipmi dan Danantara), di mana (Indonesia), kapan (Mei 2024), mengapa (untuk pembangunan berkelanjutan dan ekonomi yang kuat), dan bagaimana (melalui kolaborasi dan penerapan meritokrasi).
Anthony Leong menekankan pentingnya memberikan ruang dan kesempatan bagi talenta terbaik bangsa untuk berkarya dan memimpin. "Talenta terbaik anak bangsa harus diberi ruang dan kesempatan untuk berkarya dan memimpin. Inilah esensi dari meritokrasi yang kami dorong membuka jalan bagi generasi muda Indonesia untuk membawa perubahan melalui kapasitas dan integritas," ujarnya.
Dukungan Hipmi terhadap Meritokrasi dan Danantara
Hipmi mendukung arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memprioritaskan kualitas SDM dalam tata kelola pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penerapan meritokrasi, yang berfokus pada kompetensi, integritas, dan rekam jejak profesional, dianggap sebagai prinsip utama dalam seleksi kepemimpinan. Hal ini sejalan dengan prinsip best brain, best talent yang diusung CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani.
Anthony Leong menambahkan bahwa penerapan meritokrasi akan menciptakan kultur kerja yang berbasis kinerja dan hasil. Ia juga menyoroti pendirian Danantara sebagai sovereign wealth fund nasional sebagai momentum penting dalam reformasi tata kelola aset negara. Ia berharap Danantara dikelola dengan standar internasional, seperti Temasek Holdings di Singapura dan Khazanah Nasional Berhad di Malaysia.
“Danantara adalah simbol dari niat pemerintah untuk membangun institusi pengelola aset negara yang independen, profesional, dan bebas dari intervensi politik jangka pendek. Kami berharap kehadiran Danantara bisa memperkuat kepercayaan investor global terhadap komitmen Indonesia dalam menjalankan reformasi ekonomi,” jelas Anthony.
Instruksi Presiden dan Peran Danantara
CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, membenarkan adanya instruksi Presiden untuk menunda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan aksi korporasi pada BUMN nonpublik atau non-Tbk. Instruksi ini bertujuan untuk memastikan operasional BUMN berjalan baik dan efisien, serta meningkatkan value creation.
Presiden Prabowo juga meminta evaluasi dan penilaian terhadap BUMN yang ada, dengan menekankan pemilihan pemimpin berdasarkan meritokrasi dan prinsip best brain, best talent. "Ya, karena memang kita kembali lagi, yang dipilih ini yang Bapak (Presiden) bilang, itu yang best traine, best talent, yang ada yang berdasarkan meritokrasi, jadi yang berdasarkan yang terbaik," ujar Rosan.
Kolaborasi antara Hipmi dan Danantara diharapkan dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Dengan menerapkan prinsip meritokrasi dan tata kelola yang baik, Indonesia diharapkan dapat menarik investasi global dan memperkuat posisinya di kancah ekonomi internasional.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dan swasta dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia. Peningkatan kualitas SDM dan tata kelola BUMN menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.