Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Artikel ini ditulis oleh
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

IHSG Ambles Tajam, Anjlok 9,16 Persen di Pembukaan Perdagangan Selasa
IHSG Ambles Tajam, Anjlok 9,16 Persen di Pembukaan Perdagangan Selasa

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka dengan penurunan drastis sebesar 9,16 persen pada Selasa pagi, mencapai level 5.914,28.

#planetantara
IHSG Melemah, Pemerintah Diminta Dengarkan Masukan Publik
IHSG Melemah, Pemerintah Diminta Dengarkan Masukan Publik

Direktur Celios, Bhima Yudhistira, meminta pemerintah untuk lebih mendengar masukan publik guna memulihkan kinerja IHSG yang melemah akibat akumulasi sentimen negatif, termasuk polemik pengelolaan BPI Danantara dan dinamika politik dalam negeri.

#planetantara
Struktur Pengurus Danantara Bukan Penyebab Koreksi IHSG, Kata Ekonom
Struktur Pengurus Danantara Bukan Penyebab Koreksi IHSG, Kata Ekonom

Ekonom menilai koreksi IHSG pada Senin (24/3) bukan disebabkan oleh pengumuman struktur pengurus Danantara, melainkan sentimen pasar terhadap pertumbuhan ekonomi dan data ekonomi AS.

#planetantara
IHSG Koreksi Signifikan: Dinamika Pasar Jadi Faktor Utama, Kata Airlangga
IHSG Koreksi Signifikan: Dinamika Pasar Jadi Faktor Utama, Kata Airlangga

Menteri Airlangga Hartarto menyebut koreksi IHSG hari ini lebih disebabkan dinamika pasar, sementara pengamat melihat ketidakpastian ekonomi dan politik sebagai faktor penentu.

#planetantara
Kebijakan Danantara dan RUPST Himbara: Penentu Arah IHSG?
Kebijakan Danantara dan RUPST Himbara: Penentu Arah IHSG?

Pengumuman kebijakan strategis Danantara dan hasil RUPST Himbara berpotensi signifikan memengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa hari ke depan, bahkan hingga level psikologis 6.000.

#planetantara
IHSG Hari Ini Melemah, Investor Antisipasi Kenaikan Suku Bunga
IHSG Hari Ini Melemah, Investor Antisipasi Kenaikan Suku Bunga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 30,59 poin pagi ini, merespon potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Investor cenderung wait and see.

#planetantara
IHSG Anjlok 3,84 Persen, Pemerintah Diminta Cermat Terapkan Kebijakan Ekonomi
IHSG Anjlok 3,84 Persen, Pemerintah Diminta Cermat Terapkan Kebijakan Ekonomi

Anjloknya IHSG hingga 3,84 persen pada perdagangan Selasa (18/3) mendorong desakan kepada pemerintah untuk lebih cermat dalam merancang dan menerapkan kebijakan ekonomi.

#planetantara
IHSG Anjlok Tajam: Airlangga Soroti Faktor Global dan Domestik
IHSG Anjlok Tajam: Airlangga Soroti Faktor Global dan Domestik

Menko Airlangga Hartarto mengungkapkan penurunan IHSG hari ini dipengaruhi oleh faktor global, seperti pertemuan FOMC The Fed, dan faktor domestik, termasuk RDG BI dan laporan keuangan emiten.

#planetantara
IHSG Anjlok 3,31 Persen! Kekhawatiran Tarif AS dan Sentimen Dalam Negeri Jadi Biang Keladi
IHSG Anjlok 3,31 Persen! Kekhawatiran Tarif AS dan Sentimen Dalam Negeri Jadi Biang Keladi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam 3,31 persen ke level 6.270,60, dipicu kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif AS dan sentimen negatif domestik.

#planetantara
IHSG Terjun Bebas 41,36 Poin di Pembukaan Perdagangan Kamis
IHSG Terjun Bebas 41,36 Poin di Pembukaan Perdagangan Kamis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 41,36 poin atau 0,63 persen pada Kamis pagi, dengan Indeks LQ45 juga mengalami penurunan.

#planetantara
IHSG Hari Ini Melemah: Anjlok 25,55 Poin di Pembukaan
IHSG Hari Ini Melemah: Anjlok 25,55 Poin di Pembukaan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 25,55 poin atau 0,38 persen pada Kamis pagi, 13 Februari 2024, ke posisi 6.620,23, sementara Indeks LQ45 juga mengalami penurunan.

Sumber Antara
IHSG Terkoreksi: Sentimen Global dan Pelemahan Rupiah Jadi Biang Keladi
IHSG Terkoreksi: Sentimen Global dan Pelemahan Rupiah Jadi Biang Keladi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan, dipengaruhi oleh sentimen negatif global, terutama kebijakan tarif impor AS dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Sumber Antara