IHSG Menguat Ikuti Tren Positif Bursa Asia dan Global
Penguatan IHSG pada Jumat pagi sejalan dengan tren positif bursa saham Asia dan global, didorong oleh kebijakan suku bunga The Fed dan kinerja positif Wall Street, meskipun ada beberapa faktor yang memengaruhi.

IHSG Menguat Seiring Penguatan Bursa Global
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada Jumat pagi, 31 Januari, mengikuti tren positif mayoritas bursa saham di kawasan Asia dan global. IHSG naik 42,55 poin (0,60 persen) ke posisi 7.116,03. Indeks LQ45 pun ikut menguat, naik 7,24 poin (0,89 persen) ke posisi 824,80. Kenaikan ini menarik perhatian pelaku pasar dan menimbulkan pertanyaan tentang penyebabnya.
Analisis Penguatan IHSG: Faktor Internal dan Eksternal
Menurut Kevin Juido, Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas, proyeksi untuk IHSG hari itu adalah cenderung menguat secara sideways. Pernyataan ini mengindikasikan adanya optimisme di pasar, meskipun prediksi ini perlu dikaji lebih lanjut dengan memperhatikan dinamika pasar yang fluktuatif. Analisis ini menggabungkan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pergerakan IHSG.
Dampak Kebijakan The Fed dan Pergerakan Bursa Asia
Penguatan bursa Asia pada Kamis, 30 Januari 2025, didorong oleh keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan. Keputusan ini sesuai ekspektasi pasar dan memberikan sentimen positif. Namun, likuiditas di kawasan Asia terbilang tipis karena banyak pasar saham tutup untuk libur Tahun Baru Imlek. Situasi ini menambah kompleksitas analisis pasar.
Sentimen Pasar dari Jepang dan Amerika Serikat
Pidato Deputi Gubernur Bank of Japan (BOJ), Ryozo Himino, menjadi sorotan pelaku pasar yang mencari tanda-tanda kebijakan hawkish setelah kenaikan suku bunga BOJ pekan lalu. Sementara itu, Wall Street juga memberikan pengaruh signifikan. Indeks-indeks utama Amerika Serikat mengalami kenaikan: Dow Jones naik 0,38 persen ke 44.882,13, S&P 500 naik 0,53 persen ke 6.071,17, dan Nasdaq Composite naik 0,25 persen ke 19.681,75.
Pengaruh Kebijakan Trump dan Kinerja Raksasa Teknologi
Meskipun sempat mengalami kenaikan yang lebih signifikan, indeks saham Amerika Serikat memangkas keuntungannya setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif impor 25 persen terhadap barang dari Kanada dan Meksiko. Namun, kinerja positif beberapa perusahaan teknologi besar seperti Meta Platforms (naik 1,6 persen) dan Tesla (naik 2,9 persen) turut berkontribusi pada penguatan Wall Street. Sebaliknya, saham Microsoft anjlok 6,2 persen akibat proyeksi pendapatan yang lemah.
Pergerakan Bursa Saham Regional Asia
Pada pagi hari, bursa saham regional Asia menunjukkan pergerakan beragam. Nikkei menguat 0,13 persen, Shanghai melemah 0,06 persen, Kuala Lumpur menguat 0,17 persen, dan Straits Times menguat 1,73 persen. Pergerakan beragam ini menunjukkan kompleksitas dinamika pasar global yang memengaruhi IHSG.
Kesimpulan
Penguatan IHSG pagi ini mencerminkan pengaruh positif dari pergerakan bursa global dan regional. Meskipun terdapat beberapa faktor negatif, seperti rencana tarif impor baru dan proyeksi pendapatan perusahaan tertentu, tren positif di pasar Asia dan Amerika Serikat secara keseluruhan memberikan dampak positif pada IHSG.