IHSG Berpotensi Menguat: Pasar Cermati Dinamika AS-China
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi menguat terbatas, mencermati dinamika hubungan AS-China dan peningkatan kerjasama ekonomi China-Uni Eropa.

Jakarta, 25 April 2025 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Jumat, mengikuti tren positif bursa saham global. Hal ini disampaikan oleh Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus atau Nico, di Jakarta. Kenaikan IHSG ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama dinamika hubungan ekonomi antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta perkembangan kerjasama ekonomi antara China dan Uni Eropa.
Nico menjelaskan bahwa meskipun ketidakpastian ekonomi global masih tinggi, terutama terkait tarif dan prospek ekonomi secara keseluruhan, kondisi pasar saat ini dinilai cukup baik. "Sejauh ini kami menilai situasi dan kondisi yang ada sudah sangat baik. Meskipun situasi dan kondisi penuh dengan ketidakpastian tentang tarif dan prospek ekonomi, namun ketenagakerjaan masih cukup baik karena banyak perusahaan yang tidak melakukan pengurangan pegawainya dan perusahaan berubah menjadi defensif setidaknya untuk saat ini," ujar Nico. Hal ini menunjukkan resiliensi pasar dalam menghadapi tantangan eksternal.
Perkembangan hubungan AS-China menjadi sorotan utama. Di tengah perselisihan tarif yang berkepanjangan, China tampak fokus pada peningkatan kerjasama ekonomi dengan Uni Eropa sebagai strategi mitigasi. Langkah ini dinilai sebagai respons terhadap potensi penurunan ekspor ke AS.
China-Uni Eropa: Kerjasama Ekonomi yang Menguat
China di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, secara aktif memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa. Salah satu langkah nyata adalah rencana pencabutan sanksi terhadap sejumlah anggota parlemen Uni Eropa. Langkah ini disambut positif oleh pejabat Eropa, yang ditunjukkan dengan pertimbangan Uni Eropa untuk menerapkan kuota harga minimum untuk mobil listrik dari China, sebagai alternatif pengganti tarif 45,3 persen yang diterapkan tahun lalu. Hal ini menunjukkan upaya untuk mengurangi ketegangan perdagangan dan menciptakan keseimbangan ekonomi yang lebih baik.
China berupaya memisahkan Uni Eropa dari AS, sebuah strategi yang berpotensi memicu peningkatan persaingan geopolitik. Namun, potensi pengalihan ekspor barang-barang China dari AS ke Uni Eropa diperkirakan akan meningkatkan surplus perdagangan China dengan Uni Eropa hingga 70 persen, mencapai 420 dolar AS. Hal ini menunjukkan potensi keuntungan ekonomi bagi China meskipun hubungan dengan AS masih tegang.
Pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Uni Eropa dan China semakin memperkuat sinyal kerjasama ekonomi yang menguat. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, bahkan telah melakukan komunikasi dengan Perdana Menteri Li Qiang untuk membahas berbagai isu ekonomi, perdagangan, dan teknologi.
AS: Negosiasi Tarif dan Sinyal Pelunakan
Di sisi lain, AS menunjukkan beberapa sinyal pelunakan dalam pendekatannya terhadap China. Presiden Trump menyatakan kesiapan untuk berdialog, sementara Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebutkan peluang tercapainya kesepakatan dagang besar. Meskipun tarif impor AS terhadap produk China masih tinggi, mencapai 145 persen, negosiasi bilateral terus dilakukan untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, bersama Tim Teknis RI, telah melakukan pertemuan dengan Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) dan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, untuk membahas negosiasi tarif resiprokal. Kedua negara telah menandatangani perjanjian bilateral mengenai perlakuan informasi terkait perdagangan, investasi, dan keamanan ekonomi. Negosiasi ini ditargetkan selesai dalam 90 hari, dengan fokus pada akses pasar dan National Tariff Estimate (NTE).
Penguatan Bursa Saham AS dan Implikasinya
Penguatan bursa saham AS, khususnya saham-saham raksasa teknologi seperti Nvidia, Meta, Amazon, Tesla, dan Microsoft, juga memberikan sentimen positif terhadap pasar global. Indeks S&P 500 naik 2,03 persen, Nasdaq Composite meningkat 2,74 persen, dan Dow Jones Industrial Average naik 1,23 persen. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pertumbuhan ekonomi AS, yang secara tidak langsung dapat berdampak positif pada IHSG.
Secara keseluruhan, potensi penguatan IHSG hari ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Dinamika hubungan AS-China, peningkatan kerjasama ekonomi China-Uni Eropa, dan penguatan bursa saham AS memberikan sentimen positif terhadap pasar. Namun, ketidakpastian ekonomi global tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai.
Meskipun demikian, kondisi pasar dalam negeri yang relatif stabil, ditunjukkan oleh tingkat ketenagakerjaan yang baik dan sikap defensif perusahaan, memberikan dukungan terhadap potensi penguatan IHSG.