Impor 180 Ribu Ton Daging Sapi: Antisipasi Kebutuhan Jelang Ramadhan dan Lebaran
Pemerintah berencana impor 180 ribu ton daging sapi dan 100 ribu ton daging kerbau untuk menjaga stok jelang Ramadhan dan Lebaran, meskipun stok pangan saat ini dinyatakan aman.

Pemerintah memastikan rencana impor 180 ribu ton daging sapi tahun ini, keputusan yang telah disepakati sejak tahun lalu. Impor ini akan mencakup daging sapi beku maupun bakalan, untuk memenuhi kebutuhan nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, di Jakarta pada Rabu.
Arief menjelaskan bahwa angka 180 ribu ton tersebut sudah final. Namun, untuk impor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton, keputusan masih menunggu hasil rapat koordinasi terbatas (rakortas). Impor daging kerbau biasanya difokuskan untuk stabilisasi harga dalam negeri.
Menko Pangan Zulkifli Hasan sebelumnya menyatakan stok pangan untuk Imlek hingga Lebaran aman. Namun, pengadaan daging untuk Ramadhan dan Lebaran perlu segera diputuskan dan dimonitor agar prosesnya berjalan lancar dan terhindar dari keterlambatan. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan daging selama periode tersebut.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menambahkan bahwa izin impor (PI) untuk sapi bakalan telah dikeluarkan, dan sebagian telah tiba di Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan daging menjelang Ramadhan dan Lebaran. Kesiapan ini juga diperkuat oleh Badan Karantina Indonesia (Barantin) yang memastikan 2.797 ekor sapi dari Australia, yang tiba awal Januari, bebas dari PMK dan LSD.
Impor daging sapi ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan pokok, terutama menjelang momen penting keagamaan seperti Ramadhan dan Idul Fitri. Pemerintah terus berupaya memastikan pasokan daging tercukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dengan rencana impor daging sapi dan kerbau ini, pemerintah berupaya mengantisipasi potensi kenaikan harga dan kekurangan pasokan di pasar domestik. Monitoring ketat akan dilakukan untuk memastikan kelancaran proses impor dan distribusi daging.
Perencanaan impor ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya selama periode puasa dan lebaran. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah gejolak harga di pasar.