Indonesia Akan Tinjau Permohonan Pemindahan Tiga Narapidana Bulgaria
Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, berjanji akan meninjau kembali permohonan pemindahan tiga narapidana Bulgaria dari Yogyakarta, mempertimbangkan prinsip keadilan dan kepentingan nasional Indonesia.

Indonesia akan meninjau kembali permohonan pemindahan tiga warga negara Bulgaria yang sedang menjalani hukuman penjara di Yogyakarta. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, pada Sabtu (2/3). Pernyataan ini muncul setelah pertemuannya dengan Duta Besar Bulgaria untuk Indonesia, Tanya Dimitrova, pada Rabu (26/2/2025).
Menurut Menko Yusril, "Indonesia tetap terbuka untuk menjalin kerja sama internasional di bidang hukum. Namun, kita harus mempertimbangkan prinsip keadilan dan kepentingan nasional kita." Proses pemindahan narapidana, lanjutnya, membutuhkan studi mendalam dan kesepakatan antara kedua negara. Pertimbangan utama adalah bahwa para narapidana tersebut baru mulai menjalani hukuman sejak Februari 2024.
Menko Yusril menegaskan bahwa pemindahan narapidana asing tidak dapat diputuskan secara instan dan perlu ditinjau secara menyeluruh. Keputusan ini akan mempertimbangkan berbagai aspek hukum dan diplomasi internasional untuk memastikan prosesnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Pertemuan dengan Duta Besar Bulgaria
Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Dimitrova menyampaikan ketertarikannya pada perkembangan politik di Indonesia, khususnya kabinet baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia juga berharap Indonesia akan mempertimbangkan kemungkinan pemindahan para narapidana Bulgaria ke negara asal mereka.
Selain membahas kasus tiga narapidana Bulgaria, pertemuan tersebut juga membahas beberapa isu penting lainnya, termasuk implementasi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) baru pada tahun 2026. Menko Yusril juga menjelaskan mengenai upaya Indonesia untuk bergabung dengan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), yang memiliki peran signifikan dalam mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Keduanya juga mendiskusikan kerja sama hukum antara Indonesia dan Bulgaria. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara di masa mendatang. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi peningkatan kerja sama di berbagai bidang, termasuk penegakan hukum dan pertukaran informasi.
Kerja Sama Hukum Indonesia-Bulgaria
Pertemuan antara Menko Yusril dan Duta Besar Dimitrova menandakan komitmen Indonesia dalam menjalin kerja sama internasional, khususnya di bidang hukum. Namun, komitmen ini tetap diimbangi dengan kehati-hatian dalam mempertimbangkan aspek keadilan dan kepentingan nasional. Proses pemindahan narapidana merupakan hal yang kompleks dan membutuhkan kajian yang matang.
Indonesia, sebagai negara yang menjunjung tinggi hukum, akan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil terkait dengan pemindahan narapidana asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses ini juga akan mempertimbangkan aspek-aspek diplomasi dan hubungan bilateral dengan negara terkait.
Dengan demikian, permohonan pemindahan tiga narapidana Bulgaria akan dikaji secara saksama oleh pemerintah Indonesia. Keputusan akhir akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk hukum, keadilan, dan kepentingan nasional.
Diharapkan, kajian ini dapat menghasilkan solusi yang adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional serta memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Bulgaria.
Kesimpulan
Pertemuan antara Menko Yusril dan Duta Besar Dimitrova menghasilkan kesepakatan untuk meninjau lebih lanjut permohonan pemindahan tiga narapidana Bulgaria. Proses peninjauan ini akan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk prinsip keadilan, kepentingan nasional, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Pertemuan tersebut juga membahas berbagai isu penting lainnya yang dapat memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Bulgaria.