Indonesia Desak Malaysia Usut Tuntas Penembakan PMI
Pemerintah Indonesia mendesak Malaysia mengusut tuntas penembakan pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, yang mengakibatkan satu korban meninggal dan meminta akses konsuler penuh.

Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) tewas ditembak oleh pihak berwenang Malaysia pada Jumat, 24 Januari 2024, di perairan Tanjung Rhu, Selangor. Insiden ini telah memicu reaksi keras dari pemerintah Indonesia yang mendesak Malaysia untuk melakukan investigasi menyeluruh dan transparan.
Desakan Usut Tuntas Kasus Penembakan
Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Dr. Darmansjah Djumala, menyatakan Indonesia mendesak Malaysia mengusut tuntas kasus ini. Pemerintah Indonesia juga meminta akses konsuler penuh untuk mendapatkan detail lengkap terkait peristiwa tersebut. Langkah ini, menurut Djumala, penting untuk menjaga hubungan bilateral kedua negara.
Sejarah Kelam Penembakan PMI
Sayangnya, insiden ini bukanlah yang pertama. Djumala mengutip data Migrant Care yang mencatat 75 PMI meninggal di tangan aparat Malaysia tanpa melalui proses peradilan sejak 2005 hingga 2023. Ketegangan hubungan kedua negara, terutama terkait isu pekerja migran dan kebudayaan, menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
Upaya Perbaikan Hubungan Bilateral
Meskipun terdapat catatan kelam tersebut, Djumala berharap Malaysia menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan kasus ini. Ia menekankan pentingnya upaya bersama untuk memelihara dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Malaysia berdasarkan niat baik dan persahabatan.
Kronologi Kejadian dan Tindak Lanjut
Insiden penembakan terjadi saat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembak kapal yang ditumpangi para PMI. Penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Selain satu korban meninggal (inisial B), empat PMI lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Jenazah B telah dipulangkan ke Riau pada Kamis, 30 Januari 2024, setelah autopsi. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengecam keras insiden ini dan mendesak penyelidikan tuntas serta tindakan tegas terhadap oknum APMM yang terbukti bersalah.
Kesimpulan
Kasus penembakan PMI ini menjadi sorotan penting dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Desakan investigasi yang transparan dan tuntas dari pemerintah Indonesia diharapkan dapat membawa keadilan bagi korban dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah ini juga krusial dalam menjaga hubungan bilateral kedua negara agar tetap harmonis dan saling menguntungkan.