Indonesia Manfaatkan Jalur Logistik UEA untuk Perluas Pasar Pertanian Global
Kementerian Pertanian RI berupaya tingkatkan ekspor hasil pertanian lewat jalur logistik strategis Uni Emirat Arab (UEA), memanfaatkan kerja sama ekonomi dan hubungan bilateral yang kuat.
Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, baru-baru ini bertemu dengan Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, untuk membahas peluang peningkatan ekspor komoditas pertanian Indonesia ke pasar global. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk memanfaatkan jalur logistik dan distribusi UEA sebagai jembatan menuju pasar internasional. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi Kementerian Pertanian untuk memperkuat diplomasi ekonomi di sektor pertanian dan meningkatkan daya saing produk nasional.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap potensi pasar global yang besar dan kebutuhan untuk meningkatkan ekspor hasil pertanian Indonesia. UEA dipilih sebagai mitra strategis karena hubungan bilateral yang erat antara kedua negara, serta keberhasilan kerja sama ekonomi yang telah terjalin sebelumnya. Pertemuan tersebut juga membahas peluang investasi di bidang pengolahan hasil pertanian dan peternakan di Indonesia.
Pemerintah Indonesia melihat UEA sebagai pintu gerbang yang strategis untuk menjangkau pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Hal ini didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan surplus neraca perdagangan produk pertanian Indonesia-UEA sebesar 499,89 juta dolar AS pada tahun 2024. Dengan memanfaatkan jalur logistik UEA, Indonesia berharap dapat meningkatkan volume ekspor berbagai komoditas pertanian, termasuk telur, ayam, buah-buahan, kelapa sawit, dan cengkeh.
Kerja Sama Indonesia-UEA: Sebuah Kemitraan Strategis
Hubungan erat antara Indonesia dan UEA, yang telah terjalin sejak era Presiden Jokowi dan berlanjut hingga saat ini, menjadi landasan utama kerja sama di sektor pertanian. Wamentan Sudaryono menekankan pentingnya memperluas skala kerja sama yang telah berjalan, termasuk dalam hal ekspor, hilirisasi, dan pengolahan produk pertanian. Indonesia juga terbuka terhadap investasi produktif yang dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang ditandatangani pada tahun 2022 telah menunjukkan hasil positif, dengan peningkatan signifikan dalam neraca perdagangan di tahun 2023. Hal ini menunjukkan potensi besar untuk menjembatani kepentingan kedua negara dan memperkuat kerja sama ekonomi di masa mendatang. UEA sendiri menyatakan ketertarikannya untuk terus berinvestasi dalam sektor pengolahan hasil pertanian dan peternakan di Indonesia.
Selain kerja sama dengan UEA, Indonesia juga aktif menjalin kerja sama dengan negara lain, seperti Argentina. Baru-baru ini, Wamentan Sudaryono menerima kunjungan Wakil Menteri Pertanian Argentina untuk membahas peluang kerja sama di sektor peternakan, khususnya komoditas daging sapi dan sapi hidup. Indonesia membuka peluang investasi dari berbagai negara, selama memenuhi persyaratan teknis dan menawarkan harga kompetitif.
Peningkatan Ekspor dan Daya Saing Produk Pertanian
Dengan memanfaatkan jalur logistik UEA, Indonesia berharap dapat meningkatkan ekspor hasil pertanian dan memperluas pasar global. Strategi ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat peran global Indonesia sebagai negara agraris yang aktif berkontribusi dalam rantai pasok pangan dunia. Peningkatan ekspor diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan perekonomian nasional.
UEA, sebagai salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk, memiliki infrastruktur logistik yang memadai dan akses pasar yang luas. Dengan memanfaatkan jaringan distribusi UEA, Indonesia dapat menjangkau konsumen di berbagai negara dengan lebih efisien dan efektif. Hal ini akan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.
Selain itu, kerja sama ini juga membuka peluang investasi di sektor pengolahan hasil pertanian dan peternakan di Indonesia. Investasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan demikian, kerja sama dengan UEA diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Dengan terus terbukanya ruang kerja sama internasional, Indonesia semakin optimis dalam memperkuat peran globalnya sebagai negara agraris. Langkah strategis ini diharapkan dapat membawa Indonesia ke arah ketahanan pangan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
