Indonesia Perkuat Sistem Biosekuriti dengan Bantuan FAO
Indonesia dan FAO berhasil menyelesaikan proyek peningkatan sistem biosekuriti nasional, yang meliputi peningkatan dekontaminasi, sistem penelusuran, dan diagnostik laboratorium untuk mencegah dan mengatasi wabah penyakit.
Jakarta, 8 Februari 2024 - Otoritas Karantina Indonesia (Barantin) dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengumumkan keberhasilan penyelesaian Program Kerja Sama Teknis (TCP) untuk memperkuat sistem biosekuriti Indonesia. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya melindungi pertanian dan peternakan Indonesia dari ancaman penyakit dan hama.
Pentingnya Biosekuriti bagi Indonesia
Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean, menekankan pentingnya langkah-langkah biosekuriti yang kuat untuk menghadapi ancaman penyakit dan hama yang semakin meningkat. Ancaman ini, menurutnya, menimbulkan risiko serius bagi kesehatan masyarakat dan perekonomian. "Penyelesaian proyek ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat biosekuriti dan melindungi sektor pertanian kita," kata Panggabean dalam sebuah pernyataan tertulis.
Panggabean juga menambahkan bahwa dengan dukungan FAO, Barantin telah berhasil meningkatkan kapasitasnya dalam mengatasi ancaman biosekuriti dan melindungi sumber daya alam serta mata pencaharian masyarakat. Ia menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, pemerintah, dan industri, untuk bersatu mendukung inisiatif biosekuriti nasional dan memperkuat langkah-langkah karantina agar lebih efektif.
Dukungan FAO dan Langkah-langkah Konkret
Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rajendra Aryal, memuji penyelesaian proyek tersebut. Ia menyebutnya sebagai tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan sistem biosekuriti. "Melalui upaya kolektif, kita dapat membangun sistem biosekuriti yang tangguh dan berkelanjutan yang melindungi pertanian dan peternakan Indonesia untuk generasi mendatang," ujar Aryal. FAO berkomitmen untuk terus memberikan bantuan dan keahlian kepada Indonesia.
Proyek TCP dua tahun ini, yang diprakarsai oleh Barantin dan FAO, berfokus pada penguatan langkah-langkah dekontaminasi, sistem penelusuran, dan diagnostik laboratorium untuk meningkatkan pencegahan, deteksi, dan manajemen penyakit. Identifikasi celah biosekuriti utama selama proyek tersebut telah menghasilkan peningkatan proses karantina, pemantauan penyakit yang lebih baik, dan penguatan sistem penelusuran untuk mengurangi risiko wabah.
Hasil yang Dicapai
Beberapa pencapaian penting dari proyek ini antara lain: pedoman dekontaminasi baru yang ditetapkan untuk meningkatkan keamanan pergerakan hewan, serta peta jalan untuk penelusuran pakan ternak guna memastikan kualitas dan keamanannya. Peningkatan sistem penelusuran ini diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi dan penanganan wabah penyakit yang mungkin terjadi. Dengan adanya sistem yang lebih baik, diharapkan respon terhadap ancaman penyakit akan lebih cepat dan efektif.
Kesimpulan
Kerja sama antara Barantin dan FAO dalam proyek TCP ini telah menghasilkan kemajuan signifikan dalam memperkuat sistem biosekuriti Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen bersama untuk melindungi sektor pertanian dan peternakan Indonesia dari ancaman penyakit dan hama. Langkah-langkah yang telah diambil, termasuk peningkatan dekontaminasi, sistem penelusuran, dan diagnostik laboratorium, akan berkontribusi pada pembangunan sistem biosekuriti yang lebih tangguh dan berkelanjutan untuk masa depan.