Barantin dan FAO Perkuat Biosekuriti Nasional: Proyek TCP Selesai
Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan FAO menyelesaikan program TCP, memperkuat sistem biosekuriti nasional untuk melindungi pertanian dan peternakan Indonesia dari penyakit hewan lintas batas.
Jakarta, 6 Februari 2024 - Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) telah menyelesaikan program kerja sama teknis Technical Cooperation Programme (TCP). Kerja sama ini bertujuan memperkuat sistem biosekuriti nasional Indonesia, melindungi sektor pertanian dan peternakan dari ancaman penyakit hewan lintas batas.
Kerja Sama Dua Tahun Berbuah Hasil
Kepala Barantin, Sahat M Panggabean, menyatakan bahwa kolaborasi selama dua tahun ini fokus pada pengurangan risiko penyakit melalui peningkatan langkah-langkah pencegahan, deteksi, dan pengendalian. "Dengan selesainya proyek ini menunjukkan komitmen berkelanjutan Indonesia untuk memperkuat biosekuriti dan menjaga sektor pertanian kita," ujar Sahat di Jakarta, Kamis lalu. Ia menekankan pentingnya langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas menghadapi ancaman biosekuriti.
Berkat dukungan FAO, Barantin telah mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengatasi ancaman biosekuriti. Keberhasilan ini melindungi sektor pertanian dan peternakan dari penyakit hewan yang dapat menyebar antar negara. Sahat juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, dan industri untuk mendukung inisiatif biosekuriti nasional guna memperkuat langkah-langkah yang telah diambil. Hal ini penting untuk mempertahankan upaya karantina yang efektif dalam melindungi sumber daya alam Indonesia.
Dukungan FAO untuk Biosekuriti Indonesia
Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rajendra Aryal, memuji penyelesaian proyek TCP ini sebagai capaian penting dalam upaya Indonesia memperkuat kerangka biosekuriti. "Melalui upaya kolektif, kita dapat membangun sistem biosekuriti yang tangguh dan berkelanjutan yang melindungi pertanian dan peternakan Indonesia untuk generasi mendatang," katanya. Aryal menjelaskan bahwa dukungan TCP difokuskan pada penguatan dekontaminasi, sistem ketertelusuran, dan diagnostik laboratorium untuk meningkatkan pencegahan, deteksi, dan pengelolaan penyakit.
Proyek ini berhasil mengidentifikasi kesenjangan biosekuriti utama di Indonesia. Hasilnya, proses karantina, pemantauan penyakit, dan sistem ketertelusuran ditingkatkan untuk mengurangi risiko wabah. Kolaborasi tersebut juga menghasilkan pedoman dekontaminasi baru untuk meningkatkan keselamatan pergerakan hewan, serta peta jalan untuk ketertelusuran pakan ternak guna memastikan kualitas dan keamanan di seluruh Indonesia.
Langkah Maju untuk Pertanian Indonesia
Kesimpulannya, penyelesaian program TCP antara Barantin dan FAO merupakan langkah signifikan dalam memperkuat biosekuriti nasional Indonesia. Kerja sama ini telah menghasilkan peningkatan kapasitas dalam pencegahan, deteksi, dan pengendalian penyakit hewan, serta pedoman dan sistem yang lebih baik untuk melindungi sektor pertanian dan peternakan. Ke depannya, kolaborasi dan komitmen berkelanjutan dari semua pihak akan sangat penting untuk menjaga ketahanan biosekuriti Indonesia dan memastikan keberlanjutan sektor pertanian.
Program ini menunjukkan komitmen nyata Indonesia untuk melindungi ketahanan pangan nasional. Dengan sistem biosekuriti yang lebih kuat, Indonesia dapat mengurangi risiko wabah penyakit dan memastikan kelangsungan sektor pertanian untuk generasi mendatang. Keberhasilan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama internasional dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.