Barantin Tingkatkan Pengawasan di Merak Jelang Lebaran: Antisipasi Lonjakan Komoditas Pertanian dan Perikanan
Jelang Lebaran, Badan Karantina Indonesia (Barantin) meningkatkan pengawasan komoditas pertanian dan perikanan di Pelabuhan Merak untuk mencegah penyebaran hama penyakit dan pelanggaran karantina.

Badan Karantina Indonesia (Barantin) meningkatkan pengawasan komoditas pertanian dan perikanan di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Peningkatan pengawasan ini dilakukan menjelang Lebaran 2025, seiring dengan prediksi lonjakan lalu lintas manusia dan komoditas selama periode libur Idul Fitri dan arus balik.
Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean, menjelaskan bahwa langkah ini penting untuk memastikan keamanan dan kesehatan komoditas yang beredar. "Karantina harus siap melakukan peningkatan pengawasan pada tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran, khususnya Merak. Perhatian utama kita adalah terkait kesehatan komoditas yang bebas dari hama penyakit sehingga aman untuk dikonsumsi," ujar Sahat dalam keterangannya di Serang, Senin.
Operasi Patuh dan Pengawasan Karantina Tahun 2025 resmi dibuka di Pelabuhan Merak. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas komoditas pertanian dan perikanan yang diperkirakan meningkat signifikan menjelang Lebaran. Data dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Banten mencatat 14.222 sertifikasi karantina hewan, ikan, dan tumbuhan dari lalu lintas domestik hingga ekspor dan impor melalui Pelabuhan Merak hingga akhir Februari 2025.
Pengawasan Intensif dan Sinergi Antar Instansi
Operasi Patuh dan Pengawasan Karantina tidak hanya terfokus di Pelabuhan Merak, tetapi juga melibatkan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Barantin di seluruh Indonesia. Selain pengetatan pengawasan, operasi ini juga menekankan penguatan koordinasi antar UPT dalam pemeriksaan dan penindakan karantina. Barantin mencatat masih adanya pelanggaran karantina, dengan 2.309 pelanggaran ditindak pada 2024 dan 104 pelanggaran hingga Maret 2025.
Sahat menegaskan bahwa pengawasan dan penindakan bertujuan untuk mengantisipasi penyelundupan dan memastikan semua komoditas telah melalui prosedur karantina yang terjamin kesehatannya. "Pelaksanaan pengawasan dan penindakan yang kami lakukan juga bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penyelundupan dan memastikan lalu lintas hewan, ikan dan tumbuhan di Indonesia telah melalui prosedur karantina sehingga dapat dijamin untuk kesehatannya," kata Sahat.
Dalam upaya memperkuat penegakan hukum, Barantin telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ad Hoc Penegakan Hukum (Gakkum) berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Apel Pembukaan Operasi Patuh dihadiri berbagai instansi terkait, seperti Bea Cukai, Lanal Banten, Dandim Cilegon, BBKSDA Jawa Barat, BIN Daerah Banten, BPPMHKP, dan Balai Kekarantinaan Kesehatan Banten, menunjukkan sinergi yang kuat dalam pengawasan karantina.
Imbauan kepada Masyarakat dan Peran Media
Sahat menyampaikan apresiasi atas dukungan instansi terkait dan berharap kolaborasi ini berlanjut untuk mencapai target bersama. Ia juga berpesan kepada petugas karantina untuk memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan pengawasan serta koordinasi internal dan eksternal selama periode Lebaran. Lebih lanjut, Sahat mengimbau masyarakat dan media untuk turut serta mengawasi dan melaporkan informasi mencurigakan kepada petugas karantina atau stakeholder terkait.
"Pada momen perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H ini, ayo tetap berikan pelayanan yang terbaik dan tingkatkan pengawasan, pererat koordinasi baik internal maupun eksternal," ujar Sahat. Ia menambahkan, "Jadi teman-teman, masyarakat dan media, jika ada informasi-informasi yang mencurigakan dapat melapor kepada petugas karantina maupun stakeholder lainnya. Kita ini satu tim, saling membantu dan bersinergi menjaga keamanan Indonesia."
Peningkatan pengawasan ini diharapkan dapat mencegah masuknya hama penyakit dan memastikan keamanan pangan bagi masyarakat Indonesia selama periode Lebaran dan seterusnya. Kolaborasi antar instansi dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan upaya ini.