Infrastruktur Jadi Fokus Utama Usulan Warga Rejang Lebong
Mayoritas usulan warga Rejang Lebong dalam reses DPRD Januari 2025 lalu difokuskan pada pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan irigasi, yang akan dipertimbangkan dalam APBD 2026.
![Infrastruktur Jadi Fokus Utama Usulan Warga Rejang Lebong](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000038.321-infrastruktur-jadi-fokus-utama-usulan-warga-rejang-lebong-1.jpg)
Rejang Lebong, Bengkulu - Usulan pembangunan infrastruktur mendominasi aspirasi warga Rejang Lebong, Bengkulu. Hal ini terungkap dari hasil reses yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong pada Januari 2025.
Ketua DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Juliansyah Yayan, mengungkapkan bahwa mayoritas usulan dari 15 kecamatan di wilayah tersebut berfokus pada pembangunan fisik. "Hasil reses yang diikuti 30 anggota DPRD di empat daerah pemilihan mayoritas untuk pembangunan fisik, seperti jalan, jembatan, irigasi, saluran drainase, dan lainnya," ujar Yayan di Rejang Lebong, Selasa.
Proses Pengumpulan Aspirasi
Sebanyak 30 anggota DPRD Rejang Lebong menampung aspirasi warga di 15 kecamatan selama bulan Januari 2025. Masyarakat menyampaikan usulan mereka dalam bentuk proposal. Usulan tersebut beragam, mulai dari pembangunan jalan dan irigasi hingga pembangunan fasilitas umum seperti aula.
Yayan menjelaskan proses selanjutnya. "Usulan-usulan ini akan kami data ulang dan tentukan skala prioritasnya. Setelah itu, kami akan sesuaikan dengan ketersediaan anggaran daerah," jelasnya. Ia menekankan bahwa tidak semua usulan dapat diakomodir, karena keterbatasan anggaran.
Penyesuaian dengan APBD 2026
Usulan-usulan yang telah diprioritaskan akan dipertimbangkan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Rejang Lebong tahun 2026. APBD tahun 2025 telah disahkan pada November 2024 dan saat ini sedang dalam tahap pelaksanaan. APBD Rejang Lebong tahun 2025 sendiri mencapai Rp1.063.061.600.818, dengan rincian pendapatan daerah yang sama dengan jumlah tersebut. Belanja daerah tercatat Rp1.110.027.875.000, sehingga terjadi defisit sebesar Rp46.966.275.000 yang kemudian ditutup dengan pembiayaan netto.
Skala Prioritas dan Ketersediaan Anggaran
Proses penentuan skala prioritas usulan infrastruktur ini akan mempertimbangkan berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi urgensi kebutuhan infrastruktur di masing-masing daerah, kondisi infrastruktur yang ada, dan dampak pembangunan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan anggaran yang tersedia dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk pembangunan infrastruktur yang paling dibutuhkan.
Transparansi dan akuntabilitas dalam proses penganggaran juga menjadi hal penting. DPRD Rejang Lebong akan memastikan bahwa proses penganggaran APBD 2026 berjalan transparan dan akuntabel, sehingga masyarakat dapat mengawasi dan memastikan bahwa aspirasi mereka dipertimbangkan dengan baik.
Kesimpulan
Kesimpulannya, pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama aspirasi masyarakat Rejang Lebong. DPRD Kabupaten Rejang Lebong berkomitmen untuk mempertimbangkan usulan-usulan tersebut dalam penyusunan APBD 2026, dengan mempertimbangkan skala prioritas dan ketersediaan anggaran. Proses ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat Rejang Lebong.