IPS Purbalingga Peringkat 64 Nasional, Dorong Penguatan Satu Data
Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Purbalingga menempati peringkat ke-64 nasional, mendorong kolaborasi dan peningkatan kualitas data untuk perencanaan pembangunan.

Purbalingga, Jawa Tengah, meraih peringkat ke-64 nasional dalam Indeks Pembangunan Statistik (IPS) dengan nilai 2,81. Prestasi ini diumumkan oleh Kepala BPS Kabupaten Purbalingga, Slamet Romelan, pada Selasa, 6 Juni 2024, sekaligus menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kualitas data untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah. Bimbingan teknis (Bimtek) Penyelenggaraan Statistik Sektoral yang diselenggarakan di Ruang Ardilawet, Kompleks Sekretariat Daerah Purbalingga, menjadi wadah utama dalam upaya peningkatan ini.
Pencapaian peringkat ke-64 ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, terutama para admin Satu Data Purbalingga. Slamet Romelan mengapresiasi kontribusi mereka dalam menyediakan data yang akurat dan terintegrasi. Bimtek ini sendiri dianggap krusial karena langsung berpengaruh terhadap penilaian IPS Kabupaten Purbalingga. Kualitas data yang tinggi menjadi kunci utama dalam menyusun Purbalingga Dalam Angka setiap tahunnya.
Lebih lanjut, Slamet Romelan menjelaskan bahwa Bimtek difokuskan pada peningkatan kualitas data melalui materi seputar rekomendasi statistik dan metadata statistik. Pembinaan statistik sektoral meliputi lima domain penting: prinsip Satu Data Indonesia, kualitas data, proses bisnis statistik, kelembagaan, dan sistem statistik nasional. Prinsip Satu Data Indonesia sendiri meliputi standar, interoperabilitas, dan metadata, yang semuanya saling berkaitan dan mendukung.
Pentingnya Satu Data dalam Perencanaan Pembangunan
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga, Mukodam, menekankan pentingnya literasi statistik yang kuat, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Data yang akurat dan tercatat dengan baik sangat krusial dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. "Sebagus apa pun kinerja kita, tanpa data yang tercatat dan dapat dipertanggungjawabkan, semuanya akan sia-sia," katanya, menunjukkan betapa pentingnya peran data dalam pembangunan.
Mukodam juga menambahkan bahwa di era digital saat ini, pemerintah desa harus mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas data. Namun, informasi yang bersifat rahasia tetap harus dijaga kerahasiaannya sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal ini menunjukkan keseimbangan antara keterbukaan informasi dan perlindungan data sensitif.
Desa Kebutuh di Kecamatan Bukateja ditunjuk sebagai Desa Cinta Statistik Tahun 2025. Hal ini diharapkan dapat mendorong pengelolaan data yang lebih terpadu dan pemanfaatan data yang lebih efektif di tingkat desa. Kepala Desa Kebutuh, Furokhim, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan pengelolaan data di desanya.
Meningkatkan Kualitas Data untuk Purbalingga
Bimtek yang diadakan oleh BPS Kabupaten Purbalingga ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas data statistik sektoral. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk membangun sistem Satu Data Indonesia yang terintegrasi dan akurat. Dengan data yang lebih baik, perencanaan pembangunan di Purbalingga dapat lebih terarah dan efektif.
Keberhasilan Purbalingga dalam meraih peringkat ke-64 nasional dalam IPS menunjukkan komitmen daerah dalam meningkatkan kualitas data. Namun, perlu upaya berkelanjutan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas data tersebut. Kolaborasi antara BPS, pemerintah daerah, dan para admin Satu Data menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.
Peningkatan literasi statistik di semua tingkatan pemerintahan juga sangat penting. Dengan pemahaman yang baik tentang data, pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih tepat dan terukur. Hal ini akan berdampak positif pada pembangunan di Kabupaten Purbalingga.
Kesimpulan
Peringkat ke-64 IPS Purbalingga secara nasional menunjukan komitmen daerah dalam pengelolaan data. Namun, perlu upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas data dan literasi statistik guna mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih efektif di masa mendatang. Kolaborasi dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi kunci keberhasilan.