Jembatan Pandansimo-Trisik Belum Siap untuk Arus Mudik Lebaran 2025
Polres Kulon Progo memastikan jembatan baru Trisik Galur - Pandansimo belum dapat dilalui untuk arus mudik dan balik Lebaran 2025, sehingga rekayasa lalu lintas disiapkan di jalur alternatif.

Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memastikan jembatan baru Trisik Galur - Pandansimo yang menghubungkan Kulon Progo dan Bantul belum dapat dilalui untuk arus mudik dan balik Lebaran 2025. Hal ini dipastikan setelah dilakukan uji coba dan koordinasi dengan dinas teknis terkait. Polres Kulon Progo telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas selama periode mudik dan balik Lebaran.
Kepala Satlantas Polres Kulon Progo, AKP Priya Tri Handaya, menjelaskan bahwa hasil uji coba menunjukkan jembatan tersebut belum siap untuk menampung volume kendaraan yang tinggi selama periode mudik dan balik. Oleh karena itu, jalur alternatif telah disiapkan untuk mengalihkan arus lalu lintas. "Hasil koordinasi dan uji coba dengan dinas teknis, jembatan baru Trisik Galur - Pandansimo belum dapat dioperasikan," ungkap Priya.
Meskipun jembatan baru belum dapat digunakan, pihak kepolisian telah mempersiapkan skenario lalu lintas di jalur alternatif, yaitu Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan jalan nasional. Meskipun volume kendaraan di jalur ini diperkirakan tidak seramai jalur dari arah Sleman, Polres Kulon Progo tetap mengantisipasi potensi kepadatan dan kemacetan.
Rekayasa Lalu Lintas Antisipasi Kemacetan
Polres Kulon Progo akan memberlakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik rawan kemacetan. Salah satu titik yang menjadi fokus perhatian adalah Simpang Tugu Brosot JJLS. "Kami terutama menyiapkan rekayasa lalu lintas di Simpang Tugu Brosot JJLS, sebab biasanya di sana terjadi penumpukan saat libur Lebaran," kata Priya. Rekayasa lalu lintas di titik ini sangat penting karena kendaraan akan diarahkan melewati Jembatan Srandakan 2 yang kondisinya saat ini terbatas karena kerusakan dam Sungai Progo di sisi selatan jembatan.
Selain Simpang Tugu Brosot, Satlantas Polres Kulon Progo juga akan meminimalisir penumpukan kendaraan di Jembatan Glagah, Simpang YIA, dan Simpang Karangnongko di jalan nasional. "Sebab di titik-titik itu rawan terjadi kepadatan saat musim arus mudik dan arus balik," tambah Priya. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan mencegah terjadinya kemacetan yang signifikan.
Pihak kepolisian memprediksi puncak arus mudik di wilayah Kulon Progo akan terjadi pada 28 Maret 2025, bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. Sementara itu, kepadatan lalu lintas diprediksi akan terjadi pada H+2 Lebaran. "Puncak arus mudik terjadi pada Jumat (28/3) sebelum perayaan Nyepi," kata Priya.
Operasi Ketupat Progo 2025
Wakapolres Kulon Progo, Kompol Martinus Griavinto Sakti, menambahkan bahwa Polres Kulon Progo telah menyiapkan Operasi Ketupat Progo 2025 untuk mengamankan arus mudik Lebaran. Sebanyak 306 personel akan dikerahkan dalam operasi ini. Fokus utama operasi adalah memastikan kelancaran lalu lintas, mencegah kecelakaan dan fatalitas, serta mengamankan kegiatan masyarakat selama Lebaran.
"Fokus kami selama operasi adalah memastikan kelancaran lalu lintas, mencegah terjadinya kecelakaan dan fatalitas, serta mengamankan kegiatan masyarakat saat Lebaran," jelas Martinus. Dengan persiapan yang matang ini, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 di Kulon Progo dapat berjalan lancar dan aman.
Meskipun jembatan baru belum dapat digunakan, Polres Kulon Progo telah melakukan berbagai antisipasi untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Rekayasa lalu lintas dan penambahan personel menjadi langkah strategis untuk mengatasi potensi kemacetan dan kecelakaan. Semoga upaya ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik.