JK Dorong Masjid Majukan Ekonomi Umat: Inisiatif Perpustakaan, PAUD, hingga Kerjasama dengan Kementerian
Jusuf Kalla mendorong masjid berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian umat melalui berbagai program, termasuk perpustakaan, PAUD, dan kerjasama dengan kementerian terkait.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), menekankan pentingnya peran masjid dalam memajukan perekonomian umat Islam. Hal ini disampaikan JK saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Halal Bihalal DMI di Jakarta pada Sabtu, 17 Mei 2024. Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Menteri Tenaga Kerja, serta perwakilan Bank Tabungan Negara (BTN).
JK menyatakan bahwa kelemahan umat Islam bukan terletak pada keimanan, ibadah, atau pengetahuan, melainkan pada aspek ekonomi. "Memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid itu adalah misi kita. Kita harus lebih perkuat lagi karena kelemahan umat Islam bukan keimanan, ibadah dan pengetahuan, melainkan kita lemah dari ekonomi," tegas JK. Rakernas ini juga menjadi momentum penandatanganan kesepahaman bersama untuk mendukung kesejahteraan ekonomi dan sosial umat Islam.
Dalam Rakernas tersebut, JK memaparkan sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan peran ekonomi masjid. Kerjasama dengan berbagai kementerian menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi tersebut. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar masjid.
Membangun Ekonomi dari Masjid: Satu Masjid Satu Perpustakaan dan PAUD
Salah satu program unggulan yang diusung JK adalah inisiatif "satu masjid satu perpustakaan". Kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gawai dan mendorong minat baca. "Kita ajak Mendikdasmen karena kita ingin membuat satu masjid satu perpustakaan. Kita ingin mengurangi ketergantungan anak-anak bermain gawai dengan literasi," jelas JK.
Selain perpustakaan, JK juga mendorong setiap masjid untuk memiliki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program ini bertujuan untuk membangun generasi muda Islam yang lebih baik dan memiliki dasar pendidikan agama yang kuat. Dengan demikian, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pengembangan potensi generasi muda.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen DMI untuk memberdayakan masyarakat dari usia dini, memberikan akses pendidikan yang berkualitas, dan menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak usia muda. Harapannya, generasi muda yang tumbuh di lingkungan masjid akan memiliki bekal pengetahuan dan akhlak yang baik untuk masa depan.
Solusi Sengketa Tanah Wakaf dan Pelatihan Tenaga Kerja
Kerjasama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) difokuskan pada penyelesaian administrasi tanah-tanah wakaf. JK menyoroti banyaknya sengketa yang terjadi antara pengurus masjid dengan ahli waris pemberi wakaf. "Banyak kasus tiba-tiba jadi sengketa karena ingin diambil alih oleh ahli waris," ujar JK. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan permasalahan administrasi tanah wakaf dapat diselesaikan secara adil dan transparan.
Sementara itu, kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) diarahkan pada peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan dan pengembangan. JK berharap program ini dapat mencetak tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga religius. "Mari kita cetak tenaga kerja yang tidak hanya terlatih, tetapi juga religius," tuturnya. Program ini sejalan dengan visi DMI untuk memberdayakan umat Islam agar mampu bersaing di dunia kerja.
Kerjasama ini menunjukkan komitmen DMI untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi umat Islam, mulai dari permasalahan administrasi hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan pendekatan holistik ini, diharapkan masjid dapat menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang komprehensif.
Pentingnya Peran Masjid dalam Perekonomian
Inisiatif-inisiatif yang dijalankan DMI menunjukkan bahwa masjid memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi umat. Dengan mengoptimalkan sumber daya dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, masjid dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Langkah-langkah konkret seperti program perpustakaan, PAUD, penyelesaian sengketa tanah wakaf, dan pelatihan tenaga kerja merupakan bukti nyata komitmen DMI dalam memajukan perekonomian umat.
Keberhasilan program-program ini akan berdampak positif pada kesejahteraan umat Islam, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Peran masjid sebagai pusat kegiatan sosial dan ekonomi akan semakin memperkuat posisi umat Islam dalam pembangunan nasional.