Kalsel Dorong Pariwisata Batola Lewat Strategi "Story Telling"
Dinas Pariwisata Kalsel gencarkan program "story telling" untuk meningkatkan potensi wisata dan ekonomi kreatif di Barito Kuala, Kalimantan Selatan, dengan fokus pada Pulau Sewangi dan Pulau Curiak.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan (Dispar Kalsel) meluncurkan program "story telling" untuk meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Kabupaten Barito Kuala (Batola). Program ini, yang dilaksanakan pada Kamis, 15 Mei 2023, memberikan pembekalan kepada pengelola kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Batola. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM Pokdarwis agar dapat memasarkan destinasi wisata lokal dengan lebih efektif, khususnya Pulau Sewangi dan Pulau Curiak yang memiliki potensi besar namun belum tergali secara optimal. Dengan kemampuan "story telling", diharapkan potensi unik kedua pulau tersebut, seperti pembuatan kelotok tradisional dan penangkaran bekantan, dapat dipromosikan secara menarik kepada wisatawan.
Program ini penting karena Batola memiliki banyak destinasi wisata dan potensi parekraf yang belum termaksimalkan. Dengan meningkatkan kemampuan "story telling" Pokdarwis, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan pada akhirnya meningkatkan perekonomian lokal. Dispar Kalsel berharap agar Pokdarwis dapat menyajikan cerita-cerita menarik yang membuat wisatawan terkesan dan ingin kembali berkunjung, serta merekomendasikan destinasi wisata Batola kepada orang lain.
Pembekalan "story telling" ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Dispar Kalsel untuk meningkatkan kapasitas SDM Pokdarwis di seluruh Kalimantan Selatan. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Kota Banjarmasin, program ini akan berlanjut ke kabupaten/kota lain secara bertahap. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kalimantan Selatan.
Pulau Sewangi dan Pulau Curiak: Potensi Wisata yang Menjanjikan
Kabupaten Barito Kuala memiliki dua destinasi wisata unggulan, yaitu Pulau Sewangi dan Pulau Curiak. Kedua pulau ini menyimpan potensi wisata yang unik dan menarik. Pulau Sewangi terkenal dengan pembuatan kapal motor tradisional (kelotok), sebuah keahlian lokal yang patut dilestarikan dan dipromosikan. Sementara itu, Pulau Curiak menjadi habitat bekantan, hewan endemik Kalimantan yang dilindungi. Keunikan inilah yang menjadi daya tarik utama kedua pulau tersebut.
Dengan program "story telling", diharapkan Pokdarwis dapat menggali cerita-cerita menarik di balik pembuatan kelotok di Pulau Sewangi dan kehidupan bekantan di Pulau Curiak. Cerita-cerita tersebut dapat dikemas secara kreatif dan menarik untuk menarik minat wisatawan. Bukan hanya sekedar menampilkan objek wisata, tetapi juga menceritakan kisah di baliknya, budaya lokal, dan kehidupan masyarakat sekitar.
Para pengelola Pokdarwis diharapkan mampu menceritakan kisah-kisah tersebut dengan cara yang autentik dan memikat. Hal ini akan memberikan pengalaman wisata yang lebih bermakna bagi wisatawan, sehingga mereka tidak hanya melihat keindahan alam, tetapi juga merasakan kearifan lokal dan budaya masyarakat Batola.
Dengan kemampuan "story telling" yang mumpuni, diharapkan Pokdarwis dapat menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para pengunjung. Hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat sekitar.
Dukungan Pemerintah Daerah untuk Pengembangan Pariwisata
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, melalui Kepala Dispar Kabupaten Batola Sabirin, menyatakan komitmennya untuk memberikan pendampingan kepada Pokdarwis dalam mengimplementasikan hasil bimbingan teknis "story telling". Dukungan ini sangat penting untuk memastikan keberhasilan program dan keberlanjutan pengembangan pariwisata di Batola.
Kerja sama antara Dispar Kalsel dan Pemerintah Kabupaten Batola menunjukkan sinergi yang positif dalam pengembangan sektor pariwisata. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, diharapkan program "story telling" ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Barito Kuala.
Program ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain di Kalimantan Selatan dalam mengembangkan potensi wisata lokal melalui pendekatan yang kreatif dan inovatif. Dengan kemampuan "story telling", diharapkan potensi wisata di berbagai daerah di Kalimantan Selatan dapat tergali dan dipromosikan secara optimal.
Secara keseluruhan, program "story telling" ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan pariwisata di Kalimantan Selatan. Dengan meningkatkan kemampuan SDM Pokdarwis, diharapkan dapat meningkatkan daya saing destinasi wisata lokal dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah.