Kalsel Perkuat Koperasi Merah Putih sebagai Pilar Ketahanan Pangan Nasional: Sudah Ada 2.013 Unit!
Koperasi Merah Putih di Kalimantan Selatan menjadi bagian integral gerakan nasional ketahanan pangan, meringankan beban petani dan menstabilkan harga bahan pokok.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman, menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih, seperti Koperasi Desa Indrasari Martapura, merupakan bagian krusial dari gerakan nasional ketahanan pangan. Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat fondasi pangan negara dan secara signifikan mengurangi beban yang ditanggung petani serta masyarakat luas, terutama saat terjadi fluktuasi harga bahan pokok yang kerap tidak menentu.
Koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai entitas ekonomi semata, melainkan juga sebagai manifestasi nyata dari sinergi erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan komunitas petani. Sinergi ini esensial dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks yang terus-menerus muncul di sektor pertanian, mulai dari distribusi hingga stabilitas harga. Peluncuran Koperasi Merah Putih secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto, termasuk 2.013 unit di Kalsel, menandai komitmen serius terhadap upaya ini.
Koperasi Merah Putih hadir sebagai solusi konkret untuk berbagai permasalahan yang dihadapi petani, termasuk akses terhadap pupuk dan benih yang tepat waktu serta harga yang terjangkau. Dengan menjadi jalur distribusi resmi, koperasi ini memastikan bahwa kebutuhan pokok petani dapat terpenuhi secara efisien dan transparan. Ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lebih stabil dan berkelanjutan di seluruh wilayah.
Peran Koperasi dalam Distribusi dan Akses Petani
Koperasi Merah Putih berperan vital sebagai jalur distribusi resmi dan langsung untuk berbagai kebutuhan pokok petani. Ini mencakup penyediaan pupuk, baik yang bersubsidi maupun non-subsidi, khususnya bagi petani yang telah terdaftar dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Sistem ini memastikan bahwa alokasi pupuk tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan, menghindari penyalahgunaan.
Selain pupuk, koperasi juga menyalurkan benih padi dan hortikultura berkualitas tinggi, termasuk varietas lokal unggulan seperti siam dan musim, serta varietas unggul nasional. Ketersediaan benih berkualitas ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Lebih lanjut, koperasi menyediakan beras lokal unggulan dengan harga yang disesuaikan di bawah pasar umum, sehingga terjangkau oleh daya beli masyarakat dan petani.
Syamsir Rahman menjelaskan bahwa selama ini, petani sering kesulitan mendapatkan pupuk tepat waktu dengan harga yang bersahabat di kios-kios. Kehadiran Koperasi Merah Putih menjawab permasalahan tersebut. Petani yang sudah terdata dan memiliki lahan jelas dapat langsung mengambil pupuk di koperasi, memangkas birokrasi dan biaya tambahan yang tidak perlu.
Manfaat bagi Petani dan Penggerak Ekonomi Desa
Untuk memastikan penyaluran yang tepat sasaran, petani yang ingin memanfaatkan layanan Koperasi Merah Putih harus memenuhi beberapa syarat ketat. Mereka wajib terdaftar pada sistem e-RDKK, memiliki lahan pertanian aktif yang telah diverifikasi, dan mendapatkan rekomendasi resmi dari penyuluh pertanian lapangan (PPL). Regulasi ini dirancang untuk mencegah pupuk jatuh ke tangan tengkulak atau spekulan, sekaligus menjaga transparansi dan akuntabilitas distribusi barang.
Lebih dari sekadar distributor, Koperasi Merah Putih juga berfungsi sebagai penggerak ekonomi desa yang signifikan. Koperasi ini membuka peluang pembiayaan, layanan simpan pinjam, dan program pembinaan berkelanjutan bagi petani. Ini memberikan akses permodalan yang sangat dibutuhkan oleh petani untuk mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan kesejahteraan.
Koperasi ini juga akan menggandeng mitra strategis seperti Bank Kalsel dan BRI untuk menyediakan akses permodalan yang lebih luas. Selain itu, Bulog dan penyuluh pertanian akan dilibatkan untuk mengatur pasokan dan mengawasi harga, memastikan stabilitas pasar. Syamsir menekankan bahwa koperasi ini adalah 'koperasi perjuangan' yang harus terus berjalan dan dikawal oleh pemerintah daerah, bukan hanya sekadar acara peresmian.
Target dan Harapan Koperasi Merah Putih
Melalui model koperasi yang kuat dan berbasis data riil petani, DPKP Provinsi Kalsel menargetkan Koperasi Merah Putih mampu berkembang menjadi pusat logistik pertanian desa yang komprehensif. Ini berarti koperasi akan menjadi lumbung pangan lokal, sentra distribusi beras dan hasil tani, serta tempat konsultasi dan pelatihan pertanian berkelanjutan bagi petani.
Data menunjukkan bahwa di Kalimantan Selatan, tercatat ada 2.013 koperasi desa dan kelurahan yang tersebar di 1.871 desa dan 144 kelurahan. Jumlah ini merupakan bagian dari total 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang diluncurkan secara nasional. Meskipun awalnya berjumlah 2.015 unit di Kalsel, angka tersebut berkurang menjadi 2.013 karena adanya penggabungan tiga desa menjadi satu koperasi bersama, menunjukkan adaptasi dan efisiensi dalam struktur organisasi.
Harapan besar disematkan pada Koperasi Merah Putih untuk menjadi tulang punggung ketahanan pangan lokal. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif petani, koperasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem pertanian yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan, memberikan dampak positif yang luas bagi kesejahteraan masyarakat.