Kaltim Optimalkan 7.787 Ha Lahan Padi Gogo di Perkebunan Sawit
Kementan dan Disbun Kaltim berkolaborasi mengoptimalkan 7.787 hektare lahan padi gogo di perkebunan sawit untuk meningkatkan produksi pangan dan ketahanan pangan daerah, menghadapi tantangan perubahan iklim dan ekonomi global.

Kementan dan Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Timur (Kaltim) bekerja sama mengoptimalkan lahan seluas 7.787 hektare untuk budidaya padi gogo. Lahan tersebut berada di area perkebunan kelapa sawit, guna meningkatkan produksi pangan dan ketahanan pangan daerah. Inisiatif ini diumumkan pada Selasa lalu di Samarinda.
Kepala Disbun Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, menjelaskan bahwa rapat koordinasi dan verifikasi data lahan padi gogo telah dilaksanakan pekan lalu di Samarinda. Rapat tersebut melibatkan Disbun Kaltim, pihak terkait, dan tim dari Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementan. Tujuan utama kolaborasi ini adalah untuk memperkuat ketahanan pangan Kaltim.
Berbagai tantangan menjadi fokus utama pembahasan, termasuk perubahan iklim, ekonomi global yang fluktuatif, harga pangan yang bergejolak, dan potensi bencana alam. Selain itu, alih fungsi lahan, pertumbuhan penduduk, dan distribusi pangan yang belum merata juga menjadi kendala serius yang perlu diatasi.
Tantangan tersebut mendorong perlunya strategi jangka panjang yang komprehensif. Mewujudkan swasembada pangan di tengah kondisi tersebut membutuhkan kerja sama yang solid dari berbagai pihak. Ketersediaan lahan produktif, benih unggul, pupuk bersubsidi, infrastruktur memadai, dan penyerapan hasil panen oleh Bulog atau pihak lain menjadi kunci keberhasilan.
Pengembangan padi gogo di lahan marjinal, khususnya lahan perkebunan sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman sela, dinilai sangat strategis. Kaltim memiliki banyak lahan perkebunan sawit yang berpotensi untuk dimaksimalkan. Sistem tumpang sari, khususnya pada periode peremajaan tanaman sawit, menjadi salah satu strategi yang dipertimbangkan.
Melalui koordinasi dan sinergi antar berbagai pihak, mulai dari tingkat pekebun hingga pusat, diharapkan target pengembangan padi gogo dapat tercapai. Hal ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi lahan perkebunan dan memastikan ketahanan pangan daerah tetap terjaga.
Rizal optimis bahwa kolaborasi ini akan memperkuat sinergi lintas sektor untuk mengatasi tantangan dalam penyediaan lahan padi gogo di lahan perkebunan. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk mencapai target pengembangan dan memastikan ketahanan pangan di Kalimantan Timur.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. Dengan mengoptimalkan lahan yang ada dan menerapkan strategi yang tepat, diharapkan produksi padi gogo di Kalimantan Timur dapat meningkat dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.