Aceh Timur Tanam Padi Gogo di 806 Hektare untuk Ketahanan Pangan
Pemerintah Aceh Timur menanam padi gogo seluas 806,34 hektare di tujuh kecamatan untuk mendukung ketahanan pangan dan perekonomian petani, memanfaatkan lahan perkebunan sawit yang sedang diremajakan.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur sedang gencar menanam padi gogo. Sebanyak 806,34 hektare lahan di tujuh kecamatan akan ditanami padi jenis ini untuk mendukung ketahanan pangan daerah. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam menjaga ketersediaan pangan di Aceh Timur.
Kepala Dinas, Erwin Atlizar, menjelaskan bahwa penanaman padi gogo ditargetkan rampung antara Maret dan April 2025. Lahan yang digunakan sebagian besar merupakan lahan perkebunan sawit rakyat yang sedang diremajakan melalui program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat).
Pemerintah memberikan bantuan berupa benih padi gogo sebanyak 30 kilogram per hektare. Tujuh kecamatan yang terlibat dalam program ini adalah Peudawa, Idi Tunong, Indra Makmu, Peunaron, Birem Bayeun, Peureulak Timur, dan Pantee Bidari. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjangkau wilayah yang luas.
Sistem tanam yang diterapkan adalah tumpang sari, yaitu menanam padi gogo di sela-sela tanaman sawit yang sedang diremajakan. Strategi ini dinilai efektif dalam memanfaatkan lahan secara optimal dan meningkatkan produktivitas lahan.
Selain bantuan benih, pemerintah juga menyediakan sarana dan prasarana produksi lainnya untuk mendukung keberhasilan program ini. Harapannya, program ini dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani di Aceh Timur.
Padi gogo dipilih karena sifatnya yang adaptif terhadap lahan kering. Tanaman ini tidak memerlukan pengairan khusus, menjadikannya solusi tepat untuk daerah dengan keterbatasan air. Kelebihan lainnya adalah kandungan nutrisi yang tinggi, termasuk protein dan zinc.
Erwin menekankan bahwa padi gogo merupakan varietas unggul asli Indonesia. Program ini juga bertujuan untuk mengantisipasi potensi krisis pangan dan menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan menanam padi gogo, diharapkan Indonesia semakin mandiri dalam hal ketahanan pangan.