Kasus PMK di Jateng Mulai Melandai: Vaksinasi dan Pencegahan Jadi Kunci
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah melaporkan penurunan kasus PMK, dengan peningkatan jumlah ternak sembuh dan vaksinasi sebagai faktor kunci keberhasilan.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Tengah menunjukkan tren penurunan. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng menyatakan pertambahan kasus aktif PMK kini sudah di bawah 20 ekor per hari. Hal ini disampaikan langsung oleh Plt. Kepala Disnakkeswan Jateng, Hariyanta Nugraha, pada Kamis (30/1) di Semarang. Kabar baik ini diiringi dengan peningkatan jumlah ternak yang sembuh dan tidak adanya laporan kematian maupun pemotongan hewan akibat PMK.
Data hingga Rabu (29/1) mencatat 6.899 ekor ternak terduga PMK, bertambah 12 ekor dari hari sebelumnya. Namun, jumlah ternak yang sembuh meningkat signifikan, mencapai 2.204 ekor (bertambah 485 ekor). Jumlah ternak yang mati atau disembelih tetap pada angka 293 dan 120 ekor. Kasus aktif tersisa 4.282 ekor.
Hariyanta menjelaskan fluktuasi kasus PMK di Jateng sepanjang Januari 2025. Puncaknya terjadi pada 15-16 Januari dengan 652 dan 899 kasus. Namun, sejak pertengahan pekan ketiga Januari, tren kasus mulai melandai. Peningkatan jumlah ternak sembuh terlihat jelas pada pekan keempat Januari.
Strategi Penanganan PMK
Berhasilnya penurunan kasus PMK ini tak lepas dari beberapa strategi. Vaksinasi PMK yang dimulai sejak 1 Januari 2025 memainkan peran penting. Hingga saat ini, sebanyak 37.333 dosis vaksin telah diberikan, didukung distribusi 71.489 liter cairan desinfektan ke 272 lokasi. Jateng juga masih akan menerima 400 ribu dosis vaksin tambahan dari pemerintah pusat hingga September 2025.
Selain vaksinasi, pengobatan intensif juga dilakukan terhadap 4.011 ekor ternak. Pembatasan lalu lintas hewan dan penutupan pasar hewan turut berkontribusi dalam meminimalisir penularan. Langkah-langkah ini efektif membatasi interaksi antara hewan sakit dan sehat.
Kewaspadaan Tetap Diperlukan
Meskipun kasus PMK melandai, Hariyanta mengingatkan peternak untuk tetap waspada. Kemungkinan lonjakan kasus masih ada jika langkah pencegahan diabaikan. Peternak diimbau segera melapor jika menemukan gejala PMK pada ternak mereka. Mereka dapat menghubungi tenaga medis hewan atau melalui nomor Whatsapp Pusat Krisis Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (0811 1182 7889) atau Posko PMK Disnakkeswan Jateng (0851-3509-7990).
Pencegahan PMK
- Jaga kebersihan kandang
- Perhatikan pemberian pakan
- Hindari pemasukan ternak dari luar daerah
- Beri multivitamin atau jamu tradisional
Langkah-langkah pencegahan ini penting untuk menjaga kesehatan ternak, terutama di musim hujan. Deteksi dini dan penanganan cepat tetap menjadi kunci utama dalam mengatasi PMK.