Kemenag Tanam Sejuta Bibit Pohon Matoa: Libatkan 43 Ribu Lembaga untuk Lestarikan Lingkungan
Kementerian Agama (Kemenag) mengajak 43.000 lembaga di Indonesia untuk menanam sejuta bibit pohon matoa hingga 2025 demi menjaga kelestarian lingkungan.

Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program ambisius: menanam sejuta bibit pohon matoa (Pometia pinnata) di seluruh Indonesia. Program yang melibatkan 43.000 lembaga ini dimulai pada Selasa, 22 April 2024, di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Jakarta. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian lingkungan dan melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam upaya penghijauan.
Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa program ini memanfaatkan jaringan luas Kemenag yang mencakup satuan kerja, penyuluh agama, kantor urusan agama (KUA), masjid, lembaga zakat, instansi pendidikan, hingga organisasi keagamaan. Dengan jangkauan yang begitu luas, diharapkan aksi penanaman pohon matoa ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, secara langsung memimpin penanaman simbolis di UIII. Beliau menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga kelestarian alam, dan program ini menjadi bukti nyata komitmen Kemenag dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup.
Gerakan Nasional Penanaman Pohon Matoa
Program penanaman sejuta pohon matoa ini akan berlangsung hingga tahun 2025. Puluhan ribu penyuluh agama Islam telah diinstruksikan untuk tidak hanya menanam pohon, tetapi juga mengedukasi masyarakat di sekitar mereka tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Mereka akan menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada majelis taklim dan kelompok binaan mereka.
Kantor Urusan Agama (KUA) juga berperan aktif. Sebanyak 5.914 KUA ditargetkan menanam minimal 10 pohon matoa di lingkungan kantor masing-masing. Lebih lanjut, Kemenag juga meluncurkan program 'Satu Catin, Satu Pohon', mengajak para calon pengantin untuk berpartisipasi dalam penghijauan.
Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak awal kehidupan berumah tangga. Kemenag berharap inisiatif ini dapat menginspirasi pasangan muda untuk terus berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
Keterlibatan Masjid dan Lembaga Zakat
Masjid dan mushala juga dilibatkan secara aktif dalam program ini. Kemenag telah mengimbau Badan Kesejahteraan Masjid dan Dewan Kemakmuran Masjid untuk menanam minimal 10 pohon matoa per masjid. Targetnya, 15.000 hingga 20.000 pohon akan ditanam melalui jaringan masjid dan mushala di seluruh Indonesia.
Selain penanaman, Kemenag juga mendorong agar masjid dan mushala menjadi lebih ramah lingkungan. Hal ini dapat dilakukan melalui khotbah dan pengumuman yang mendukung gerakan penanaman pohon. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran jemaah akan pentingnya menjaga lingkungan.
Lembaga amil zakat, seperti Baznas dan lembaga zakat lainnya, juga turut serta. Laporan awal menunjukkan bahwa sekitar 11.848 pohon telah ditanam oleh Lembaga Pengelola Zakat (LPZ) dan nazir di berbagai daerah. Keterlibatan Badan Wakaf Indonesia dan para nazir juga diharapkan dapat memperluas cakupan program ini.
Program ini menunjukkan komitmen nyata Kemenag dalam menjaga lingkungan dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian alam. Dengan melibatkan berbagai lembaga dan elemen masyarakat, diharapkan program ini dapat mencapai target dan memberikan dampak positif bagi lingkungan Indonesia.