Kemenpar Pantau Ketat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: Apa Dampaknya pada Pariwisata Flores?
Kementerian Pariwisata terus memantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berstatus Awas, berkoordinasi lintas sektor demi keselamatan wisatawan dan pemulihan pariwisata Flores.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) secara intensif memantau perkembangan terkini erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini telah berstatus Awas. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat dan wisatawan, serta memitigasi dampak yang mungkin timbul terhadap sektor pariwisata di wilayah tersebut. Situasi ini menuntut respons cepat dan terkoordinasi dari berbagai pihak terkait guna menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap destinasi wisata Flores.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dalam keterangan resminya di Jakarta pada Sabtu, 3 Agustus, menegaskan komitmen pemerintah dalam menghadapi situasi ini. Beliau menyampaikan keyakinannya bahwa dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, pariwisata Flores akan mampu pulih kembali dan tetap menjadi destinasi unggulan Indonesia. Fokus utama saat ini adalah keselamatan, yang menjadi prioritas utama dalam setiap langkah penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Kemenpar tidak bekerja sendiri, melainkan berkoordinasi erat dengan berbagai otoritas terkait. Kolaborasi ini melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah setempat. Sinergi lintas sektor ini diharapkan dapat menghasilkan respons yang komprehensif dan efektif dalam menghadapi tantangan erupsi.
Upaya Koordinasi dan Penanganan Dampak Pariwisata
Dalam upaya penanganan dampak erupsi, Kementerian Pariwisata juga aktif berkoordinasi dengan para pelaku usaha pariwisata. Keterlibatan hotel, pemandu wisata, dan operator perjalanan sangat penting untuk memastikan respons yang cepat dan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang terdampak. Komunikasi yang efektif antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam mengelola krisis dan meminimalkan kerugian.
Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah pengaktifan Tourist Information Center (TIC) oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Pusat informasi ini, beserta kanal komunikasi lainnya, bertujuan untuk membantu wisatawan yang membutuhkan informasi atau pendampingan lebih lanjut. Wisatawan dapat menghubungi hotline informasi pariwisata BPOLBF di nomor 0811-3879-4555 untuk mendapatkan panduan perjalanan terkini dan bantuan yang diperlukan.
Langkah-langkah proaktif ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi wisatawan dan menjaga citra pariwisata Flores. Dengan menyediakan saluran komunikasi yang jelas dan dukungan langsung, diharapkan wisatawan dapat merasa lebih aman dan nyaman meskipun di tengah situasi yang tidak menentu. Kementerian Pariwisata terus berupaya memastikan bahwa informasi yang akurat dan terkini selalu tersedia bagi mereka yang membutuhkan.
Dampak Erupsi pada Aksesibilitas dan Destinasi Wisata
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki memiliki dampak langsung pada aksesibilitas udara di beberapa wilayah NTT. Menteri Widiyanti Putri Wardhana membeberkan sejumlah informasi terkait pembatalan penerbangan dan penutupan operasional bandara. Bandar Udara Gewayantana Larantuka masih terjadwal beroperasi, dengan destinasi di sekitarnya meliputi Pantai Kawaliwu, Pantai Onga Misi, Gereja Katedral Reinha Rosari, dan Istana Raja Larantuka.
Namun, situasi berbeda terjadi di Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Kabupaten Sikka. Operasional bandara ini ditutup hingga Minggu, 3 Agustus 2025 pukul 06.00 WITA, karena adanya deposit abu vulkanik di area sisi udara (airside) yang membahayakan keselamatan penerbangan. Destinasi di sekitar Maumere yang mungkin terdampak antara lain Pantai Koka, Gunung Egon, Desa Doka, Pantai Tanjung, Gereja Tua Sikka, dan Gunung Rokatenda.
Selain itu, seluruh penerbangan di Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman Ende dibatalkan. Destinasi populer di sekitar Ende seperti Rumah Pengasingan Soekarno, Danau Kelimutu, Taman Renungan, dan Serambi Soekarno juga berpotensi terdampak. Sementara itu, Bandar Udara So'a Bajawa dan Bandar Udara Frans Sales Lega Ruteng belum ada konfirmasi resmi mengenai status operasionalnya. Di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, sebanyak 23 penerbangan telah dibatalkan, menunjukkan dampak signifikan pada salah satu gerbang utama pariwisata Flores.
Prioritas Keselamatan dan Imbauan bagi Masyarakat
Keselamatan masyarakat dan wisatawan menjadi prioritas utama dalam menghadapi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Kementerian Pariwisata menekankan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap arahan resmi dari otoritas terkait. Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, guna menghindari kepanikan dan misinformasi yang dapat memperburuk situasi.
Selain itu, disarankan untuk menunda kunjungan ke destinasi yang berada di area rentan atau yang dinyatakan tidak aman oleh pihak berwenang. Penting juga bagi para pelancong untuk rutin memeriksa perubahan pola operasional penerbangan, terutama selama status “Awas” masih diberlakukan. Informasi terkini mengenai jadwal penerbangan dan kondisi bandara dapat diakses melalui saluran resmi maskapai atau otoritas bandara.
Menteri Widiyanti Putri Wardhana kembali menegaskan imbauan kepada masyarakat, wisatawan, dan pelaku wisata untuk terus waspada. Memantau informasi dan mengikuti arahan resmi dari otoritas terkait adalah langkah krusial untuk memastikan keselamatan dan kelancaran aktivitas di tengah kondisi erupsi. Dengan kerja sama dan kewaspadaan bersama, diharapkan dampak dari erupsi dapat diminimalisir dan pariwisata Flores dapat segera pulih.