Kenaikan HPP Gabah Selamatkan Petani dari Tengkulak, Dorong Swasembada Pangan
Wakil Menteri Pertanian menyatakan kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500 bertujuan melindungi petani dari eksploitasi tengkulak dan mendukung swasembada pangan di Indonesia pada 2025.

Kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Lindungi Petani
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengumumkan kebijakan kenaikan HPP gabah menjadi Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini diklaim sebagai upaya penyelamatan petani dari praktik eksploitatif tengkulak. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Wamentan di Jakarta pada Senin, 20 Januari 2024. Pemerintah berkomitmen memastikan harga pembelian gabah di lapangan sesuai dengan HPP yang ditetapkan, bahkan akan menindak tegas jika ditemukan penyimpangan.
Mendorong Produktivitas dan Pendapatan Petani
Wamentan Sudaryono menekankan bahwa semangat bertani tengah meningkat. Kenaikan HPP gabah diharapkan dapat semakin memacu produktivitas dan meningkatkan pendapatan petani. Meskipun demikian, ancaman dari tengkulak tetap menjadi perhatian serius pemerintah. Pemerintah gencar melakukan pengawasan dan memastikan harga gabah yang diterima petani sesuai dengan HPP.
Mengatasi Permasalahan Petani dan Swasembada Pangan
Lebih lanjut, Wamentan menjelaskan bahwa profesi petani masih menjadi penyumbang angka kemiskinan tertinggi di Indonesia. Kenaikan HPP diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani secara signifikan. Selain itu, Kementerian Pertanian (Kementan) juga fokus pada penyesuaian anggaran untuk mendukung swasembada pangan nasional. Presiden telah menetapkan target Indonesia bebas impor beras, jagung, gula konsumsi, dan garam konsumsi pada tahun 2025.
Strategi Nasional Food Estate
Wamentan juga menjelaskan pentingnya proyek strategis nasional food estate. Kementan saat ini fokus pada pembukaan lahan baru, terutama di daerah rawa. Pembukaan lahan baru ini dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan pangan mengingat lahan pertanian yang ada terus berkurang akibat alih fungsi lahan. Pemilihan lahan rawa dinilai strategis karena ketersediaan air yang melimpah sehingga mengurangi kebutuhan irigasi.
Kesimpulan
Kenaikan HPP gabah merupakan langkah penting pemerintah untuk melindungi petani dari praktik tengkulak dan mendorong swasembada pangan. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah untuk bebas impor komoditas pangan utama pada tahun 2025. Proyek food estate juga menjadi bagian penting dari strategi pemerintah untuk mengamankan ketahanan pangan nasional di masa depan.