Kepadatan Lalu Lintas Nagreg Kembali Meningkat Jelang Lebaran 2025
Jalur Nagreg, penghubung Bandung-Garut-Tasikmalaya, padat merayap selepas sahur H-2 Lebaran 2025 akibat lonjakan kendaraan mudik yang signifikan.

Jalur Nagreg, yang menghubungkan Bandung dengan Garut dan Tasikmalaya, kembali mengalami kepadatan yang signifikan selepas waktu sahur pada Sabtu dini hari, H-2 Lebaran 2025. Kemacetan ini terjadi mulai dari simpang susun Cileunyi hingga Nagreg, melibatkan ribuan kendaraan yang membawa ratusan ribu pemudik menuju daerah tujuan.
ANTARA melaporkan, kepadatan lalu lintas terlihat sejak pukul 04.00 WIB. Kemacetan terpantau di beberapa titik, dimulai dari simpang susun Cileunyi, titik pertemuan arus kendaraan dari Bandung-Sumedang dan kendaraan keluar gerbang tol Cileunyi, yang mengular hingga Parakan Muncang. Kondisi ini diperparah oleh sejumlah kendala, seperti truk peti kemas yang mogok di sekitar Cicalengka.
Puncak kepadatan terjadi di sekitar Nagreg, antara Kantor Desa Nagreg hingga jalan Cagak Nagreg (Cikaledong). Penerapan sistem buka tutup arus searah menuju Tasikmalaya atau Garut, yang diberlakukan beberapa kali sejak Jumat malam, turut menyebabkan kemacetan panjang hingga mencapai lima kilometer dengan kondisi padat merayap di jalur turunan yang curam. Situasi ini tentu saja menimbulkan tantangan bagi para pemudik yang hendak mencapai tujuan.
Lonjakan Kendaraan Mudik di Jalur Nagreg
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung mencatat lonjakan signifikan jumlah kendaraan dan pemudik yang melintasi jalur Nagreg selama periode mudik Lebaran 2025. Dari H-7 hingga H-3 Lebaran, tercatat 1.332.534 orang telah melalui jalur tersebut dari arah Bandung menuju Garut dan Tasikmalaya. Jumlah tersebut diangkut oleh 367.142 kendaraan, meliputi roda dua, empat, dan kendaraan besar.
Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo, mengungkapkan lonjakan terbesar terjadi pada Jumat, H-3 Lebaran. Hingga pukul 24.00 WIB, tercatat 136.370 kendaraan dengan total 437.288 penumpang menuju Garut dan Tasikmalaya. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Kepadatan lalu lintas di jalur Nagreg ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurai kemacetan dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Semoga upaya-upaya tersebut dapat memberikan solusi dan kenyamanan bagi para pemudik.
Antisipasi Kemacetan di Masa Mendatang
Mengingat kepadatan lalu lintas yang terjadi di jalur Nagreg menjelang Lebaran 2025, penting bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk melakukan antisipasi lebih matang di masa mendatang. Beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan antara lain:
- Peningkatan kapasitas jalan dan infrastruktur pendukung.
- Peningkatan sistem manajemen lalu lintas, termasuk pengaturan arus kendaraan yang lebih efektif.
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pengaturan lalu lintas dan waktu perjalanan.
- Peningkatan koordinasi antar instansi terkait dalam penanganan kemacetan.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kepadatan lalu lintas di jalur Nagreg dapat diminimalisir pada perayaan Lebaran tahun-tahun berikutnya, sehingga para pemudik dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan lancar.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan kesiapan menghadapi arus mudik di tahun-tahun mendatang. Koordinasi yang lebih baik antara berbagai pihak terkait, serta antisipasi dini terhadap potensi kendala, sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik.