Kesbangpol Belitung Bentuk Satgas Anti Premanisme: Upaya Pencegahan Proaktif
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Belitung membentuk Satgas Anti Premanisme untuk mencegah aksi premanisme dan menjaga ketertiban daerah, merespon arahan Kementerian Dalam Negeri.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengambil langkah proaktif dalam menjaga ketertiban daerah dengan membentuk satuan tugas (satgas) anti premanisme. Pembentukan satgas ini diumumkan pada Rabu, 14 Mei, di Tanjung Pandan, dan merupakan tindak lanjut arahan langsung dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Langkah ini bertujuan untuk mencegah potensi aksi premanisme sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar.
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Ormas Kesbangpol Belitung, Dedy Kurniawan, menjelaskan bahwa pembentukan satgas ini merupakan amanat dari Mendagri yang ditujukan ke seluruh daerah di Indonesia. "Saat ini ada perintah dari Mendagri untuk pembentukan satgas anti premanisme yang memang akan dibentuk di seluruh daerah Indonesia," kata Dedy Kurniawan. Meskipun situasi di Belitung saat ini kondusif, langkah preventif ini dianggap penting untuk menjaga situasi tersebut tetap terkendali.
Satgas anti premanisme ini akan berperan penting dalam menciptakan kondisi yang aman dan tertib di Belitung. Pembentukannya menekankan pentingnya upaya pencegahan, bukan hanya penindakan setelah terjadinya aksi premanisme. Dengan demikian, diharapkan potensi konflik dan gangguan ketertiban umum dapat diminimalisir sejak dini.
Langkah Konkret Kesbangpol Belitung dalam Pembentukan Satgas
Proses pembentukan satgas anti premanisme di Belitung saat ini tengah berjalan. Satgas ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) yang terdiri dari unsur Kepolisian, TNI, Kejaksaan, dan Badan Intelijen Negara (BIN). Kolaborasi antar-instansi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam mencegah dan menindak aksi premanisme.
Dedy Kurniawan menambahkan bahwa pembentukan satgas ini sedang digencarkan. "Sekarang satgas ini sedang kami gencarkan pembentukannya," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen Kesbangpol Belitung untuk segera menyelesaikan pembentukan satgas dan memulai operasionalnya.
Selain pembentukan satgas, Kesbangpol Belitung juga melakukan pemutakhiran data organisasi masyarakat (ormas) di daerah tersebut. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi ormas yang masih aktif dan yang sudah tidak aktif lagi. Langkah ini penting untuk memastikan pengawasan dan pembinaan terhadap ormas berjalan efektif.
Pentingnya Peran Masyarakat dan Imbauan kepada Ormas
Dedy Kurniawan juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam upaya pencegahan premanisme. Ia mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan aksi yang mengarah pada premanisme yang dilakukan oleh oknum ormas. "Kami mengajak masyarakat untuk ikut memantau dan menyampaikan ke Kesbangpol Belitung," katanya. Kesbangpol Belitung juga berencana untuk menyediakan saluran pengaduan, seperti hotline, untuk mempermudah masyarakat dalam melaporkan kejadian tersebut.
Lebih lanjut, Dedy memberikan imbauan kepada anggota ormas di Belitung agar tidak melakukan tindakan yang mengarah pada premanisme. Ia mengingatkan bahwa fungsi ormas adalah untuk menampung aspirasi masyarakat dan berpartisipasi dalam pembangunan, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu. "Ormas itu fungsinya sangat baik menampung aspirasi masyarakat dan berpartisipasi dalam pembangunan jadi kembalilah ke filosofi awalnya untuk apa jangan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu yang jeleknya kena ormas semua, padahal ormas itu tidak selalu negatif," tegasnya.
Pembentukan satgas ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah Belitung dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Dengan melibatkan berbagai pihak dan menggandeng peran aktif masyarakat, diharapkan upaya pencegahan premanisme ini dapat berjalan efektif dan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga Belitung.
Langkah-langkah yang dilakukan Kesbangpol Belitung ini menunjukkan keseriusan dalam menjaga ketertiban dan keamanan di daerah. Selain pembentukan satgas, pemutakhiran data ormas dan penguatan peran serta masyarakat menjadi kunci keberhasilan upaya pencegahan premanisme di Kabupaten Belitung.