KKP Kembangkan Pendanaan Inovatif untuk Konservasi Laut dan Ketahanan Pangan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan pendanaan alternatif seperti Impact Bond untuk mendukung konservasi laut dan ketahanan pangan nasional, mengatasi keterbatasan anggaran dan memastikan keberlanjutan ekosistem laut Indonesia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Upaya ini dilakukan melalui berbagai strategi inovatif, salah satunya dengan mengembangkan skema pendanaan alternatif untuk mendukung konservasi laut dan ketahanan pangan nasional. Inisiatif ini menjawab tantangan efisiensi anggaran dan kebutuhan pendanaan yang signifikan untuk mencapai target konservasi laut Indonesia.
Salah satu terobosan yang dijalankan KKP adalah penerapan Impact Bond perikanan skala kecil. Skema pendanaan berbasis hasil (outcome-based financing) ini melibatkan investor swasta untuk mendukung penguatan ekonomi masyarakat pesisir. Dengan skema ini, diharapkan tercipta sinergi antara upaya konservasi dan peningkatan kesejahteraan nelayan, sekaligus mencapai target ketahanan pangan nasional. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Kusdiantoro, menekankan pentingnya diversifikasi skema pendanaan untuk keberlanjutan pengelolaan ekosistem laut Indonesia. "Adanya kebijakan efisiensi anggaran menuntut kita untuk lebih kreatif melakukan kolaborasi dan berinovasi dalam menjalankan program termasuk mengembangkan sumber pendanaan alternatif dalam mengelola kawasan konservasi," ujarnya.
Pendanaan inovatif seperti Impact Bond dinilai mampu mendorong praktik perikanan berkelanjutan. Investasi yang lebih terarah akan meningkatkan kesejahteraan nelayan dan melestarikan sumber daya laut. Konservasi ekosistem laut memang memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan ekologi, keberlanjutan stok ikan, dan mitigasi perubahan iklim. Namun, ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan penurunan stok ikan akibat aktivitas manusia menuntut langkah-langkah konservasi yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
Target Konservasi dan Inovasi Pendanaan
KKP menargetkan perlindungan 30 persen wilayah laut Indonesia sebagai kawasan konservasi dan Other Effective Area-Based Conservation Measure (OECM) hingga 2045. Luas kawasan konservasi saat ini telah mencapai 29,9 juta hektar. KKP, bersama mitra, tengah menyusun rencana ekspansi hingga 97,5 juta hektar, serta menambah 10 juta hektar wilayah non-kawasan konservasi sebagai bagian dari OECM. Upaya ambisius ini membutuhkan pendanaan yang signifikan. Untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan, KKP mendorong inovasi pendanaan alternatif, termasuk penerapan debt swap for nature dengan Pemerintah Amerika Serikat dan penerbitan obligasi karang (coral reef bond) bersama Bank Dunia.
Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan KKP, Firdaus Agung, menjelaskan bahwa KKP berupaya menciptakan mekanisme pendanaan yang lebih berkelanjutan. Hal ini dilakukan tidak hanya bergantung pada APBN, tetapi juga melalui skema investasi berbasis hasil seperti Impact Bond, kerja sama dengan sektor swasta, dan instrumen keuangan hijau lainnya. Langkah ini sejalan dengan komitmen Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam menerapkan pembangunan sektor kelautan dan perikanan berbasis ekonomi biru. Model ekonomi biru ini menyeimbangkan kepentingan ekologi dan ekonomi untuk generasi mendatang.
Dengan berbagai strategi inovatif dan kolaborasi yang terjalin, KKP optimistis dapat mencapai target konservasi dan ketahanan pangan nasional. Skema pendanaan alternatif yang dikembangkan diharapkan mampu memberikan solusi jangka panjang untuk pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia, memastikan keberlanjutan ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Strategi KKP dalam Mendukung Konservasi Laut dan Ketahanan Pangan:
- Penerapan Impact Bond perikanan skala kecil
- Kerja sama dengan investor swasta
- Debt swap for nature dengan Pemerintah Amerika Serikat
- Penerbitan obligasi karang (coral reef bond) bersama Bank Dunia
- Pengembangan instrumen keuangan hijau lainnya
Komitmen KKP dalam hal ini menunjukkan upaya serius pemerintah dalam menjaga kelestarian laut Indonesia dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Inovasi dalam pendanaan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target konservasi dan ketahanan pangan nasional.