KKP Luncurkan Aplikasi "Siap Mutu", Ekspor Perikanan Indonesia Makin Efisien!
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan aplikasi Siap Mutu untuk mempermudah dan mempercepat proses ekspor produk perikanan Indonesia, sekaligus menjamin penerimaan produk di pasar internasional.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah resmi meluncurkan aplikasi "Siap Mutu", sebuah sistem informasi dan aplikasi pelayanan mutu terintegrasi yang dirancang untuk mempermudah dan mengefisienkan proses ekspor produk perikanan Indonesia. Aplikasi ini diluncurkan sebagai solusi untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global dan menjamin penerimaan produk di negara tujuan. Peluncuran aplikasi ini menandai langkah maju KKP dalam transformasi digital sektor perikanan.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan (BPPMHKP/Badan Mutu) KKP, Ishartini, menjelaskan bahwa aplikasi Siap Mutu merupakan sistem terintegrasi nasional. Sistem ini dirancang untuk membantu pelaku usaha dalam kegiatan ekspor dan memastikan produk perikanan Indonesia diterima oleh otoritas kompeten di negara tujuan. "Siap Mutu juga merupakan tools yang mendukung keberterimaan produk perikanan di negara tujuan, karena otoritas kompeten di luar negeri sudah bisa melakukan penerimaan SMKHP (Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan) via elektronik dengan QR Code system, sangat efisien," ujar Ishartini.
Dengan integrasi sistem ini, proses permohonan penerbitan SMKHP, dari tahap evaluasi hingga terbitnya draf SMKHP, kini rata-rata hanya membutuhkan waktu 5 menit. Proses verifikasi online terkait data kapal, volume komoditi, dan proses lainnya dilakukan setelahnya. Hal ini menunjukkan komitmen KKP dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses ekspor perikanan.
Kemudahan Akses dan Integrasi Sistem
Aplikasi Siap Mutu dapat diakses secara nasional dan telah terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS) dan Indonesia National Single Window (INSW), serta sistem terkait lainnya di berbagai instansi. Integrasi ini bertujuan untuk mempermudah pelaku usaha dalam melakukan ekspor perikanan. Dengan demikian, proses administrasi menjadi lebih efisien dan terintegrasi.
SMKHP, atau Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, telah menjadi syarat pemenuhan jaminan mutu dan keamanan pangan di 140 negara tujuan ekspor perikanan Indonesia. Siap Mutu mempercepat konektivitas internasional, menjadikannya lebih robust, efektif, dan efisien. Aplikasi ini juga meminimalkan dwelling time, sehingga memperkuat daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.
Salah satu contoh operasional Siap Mutu dapat dilihat di Kantor Perwakilan Badan Mutu Provinsi Jawa Barat di Kantor Tanjung Priok. Aplikasi ini juga telah terintegrasi dengan sistem pembayaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), sehingga kuitansi PNBP dapat langsung dicetak di tempat. Kemudahan ini semakin menyederhanakan proses ekspor bagi para pelaku usaha.
Integrasi dengan INSW dan Kerjasama Internasional
Sebagai komitmen terhadap pelayanan publik, digitalisasi layanan penerbitan SMKHP melalui aplikasi Siap Mutu telah sepenuhnya online dan terintegrasi dengan Indonesia National Single Window (INSW). Data yang diinput oleh pelaku usaha melalui Siap Mutu akan disinkronisasi dengan kementerian/lembaga terkait, sehingga komoditas perikanan siap dikirim ke berbagai negara tujuan.
Lembaga National Single Window (LNSW) berperan penting dalam mendukung ekspor perikanan secara digital. KKP dan LNSW telah menjajaki kemungkinan kerjasama electronic certificate dengan Norwegia, dan semua proses tersebut akan dilaksanakan melalui SINSW (Sistem Indonesia National Single Window).
Inisiatif ini sejalan dengan instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, tentang transformasi digital di lingkungan KKP. Transformasi digital ini bertujuan untuk membangun one data yang akurat dan reliable, serta memberikan pelayanan publik yang optimal.
Dengan adanya aplikasi Siap Mutu, diharapkan proses ekspor produk perikanan Indonesia akan semakin efisien, transparan, dan terintegrasi, sehingga mampu meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.