Korem 162/WB Kawal Produksi Pertanian NTB, Target 180 Ribu Ton Gabah di April!
Korem 162/Wira Bhakti berkomitmen mengawal produksi pertanian berkualitas di NTB, dengan target penyerapan gabah 180 ribu ton pada April mendatang untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Mataram, 27 Februari 2024 - Komando Resor Militer (Korem) 162/Wira Bhakti (WB) di Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan komitmen penuhnya dalam mengawal peningkatan produksi pertanian, khususnya padi. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercukupinya kebutuhan pangan dan mencapai target penyerapan gabah oleh Bulog.
Brigjen TNI Agus Bhakti, Komandan Korem (Danrem) 162/WB, menegaskan komitmen tersebut dalam keterangan pers di Mataram. Ia menekankan pentingnya peran Korem dalam memastikan petani NTB dapat menghasilkan gabah berkualitas dan memadai, sesuai standar harga pemerintah yaitu Rp6.500 per kilogram. Korem 162/WB akan memberikan pendampingan intensif kepada para petani, mulai dari persiapan lahan hingga panen.
Komitmen ini merupakan bagian dari dukungan Korem 162/WB terhadap program ketahanan pangan nasional, sejalan dengan misi Astacita Presiden Prabowo Subianto. Dengan luas lahan pertanian di NTB yang mencapai sekitar 560 hektare, dan potensi produksi 1 ton gabah per hektare, NTB memiliki potensi besar untuk mencapai target produksi gabah yang telah ditetapkan.
Pendampingan Intensif Petani NTB
Korem 162/WB memberikan pendampingan menyeluruh kepada petani NTB. Pendampingan ini meliputi berbagai aspek penting dalam proses produksi pertanian, mulai dari penyediaan infrastruktur irigasi yang memadai hingga penggunaan pupuk yang tepat guna. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Pihak Korem juga memastikan para petani mendapatkan akses informasi dan teknologi pertanian terkini. Dengan demikian, petani dapat mengoptimalkan potensi lahan mereka dan meningkatkan efisiensi produksi. Korem 162/WB juga berperan aktif dalam membantu pemasaran hasil panen petani, memastikan mereka mendapatkan harga yang layak dan adil.
"Pengairannya bagaimana, pupuk, kesiapan lahan tanam, itu semua kami perhatikan agar produktivitas pertanian meningkat," ujar Danrem 162/WB, Brigjen TNI Agus Bhakti.
Korem juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, untuk memastikan keberhasilan program pendampingan ini.
Target Penyerapan Gabah 180 Ribu Ton
NTB memiliki target penyerapan gabah sebesar 180 ribu ton pada kuartal pertama tahun ini, tepatnya bulan April. Angka ini menjadi tantangan besar bagi Korem 162/WB dan seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian NTB. Untuk mencapai target tersebut, Korem 162/WB akan terus bekerja keras dan meningkatkan intensitas pendampingan kepada para petani.
Danrem menekankan pentingnya kerja sama dan koordinasi yang solid antara Korem 162/WB, pemerintah daerah, Bulog, dan para petani. Hanya dengan kerja sama yang erat, target penyerapan gabah tersebut dapat tercapai dan ketahanan pangan di NTB dapat terjaga dengan baik.
"April besok, kuartal pertama tahun ini, penyerapan gabah ditargetkan pada angka 180 ribu ton. Makanya, kami terus berjibaku agar bagaimana produksi petani bisa maksimal," tegas Danrem.
Korem 162/WB optimistis dapat mencapai target tersebut dengan dukungan penuh dari semua pihak dan komitmen yang tinggi dari para petani NTB.
Dukungan Terhadap Ketahanan Pangan Nasional
Komitmen Korem 162/WB dalam mengawal produksi pertanian di NTB sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas, Indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang mungkin terjadi.
Korem 162/WB menyadari pentingnya peran sektor pertanian dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, Korem 162/WB akan terus berupaya untuk mendukung dan meningkatkan produktivitas pertanian di NTB, demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
"Kami berkomitmen kawal dan lindungi petani agar bisa hasilkan gabah yang berkualitas dan memiliki kuantitas dan dapat diserap Bulog sesuai standar harga yang ditetapkan pemerintah," kata Danrem.