Kuningan Gencarkan Gerakan Pengendalian Hama Padi untuk Tingkatkan Produktivitas
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan gencarkan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (Gerdal OPT) untuk menjaga produktivitas padi dan mencegah serangan hama penyakit seperti blas dan kresek, serta meningkatkan kesadaran petani dalam.
![Kuningan Gencarkan Gerakan Pengendalian Hama Padi untuk Tingkatkan Produktivitas](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/02/180039.821-kuningan-gencarkan-gerakan-pengendalian-hama-padi-untuk-tingkatkan-produktivitas-1.jpg)
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, gencar melakukan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (Gerdal OPT) untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas padi pada tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap potensi ancaman hama dan penyakit yang dapat menurunkan hasil panen.
Sejak awal tahun 2025, Diskatan Kuningan telah melaksanakan 25 kali Gerdal OPT. Kegiatan ini didasarkan pada hasil pemantauan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan laporan dari Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat. Sasaran Gerdal OPT ini mencakup lahan pertanian di beberapa kecamatan, antara lain Kalimanggis, Cilebak (20 hektare), dan Cibeureum (8 hektare).
Tujuan utama program ini adalah pengendalian hama dan penyakit tanaman yang mengancam produktivitas pertanian, khususnya komoditas padi. Pengendalian OPT dilakukan secara terpadu, melibatkan petugas proteksi tanaman, penyuluh pertanian, petugas POPT, dan para petani. Kerja sama ini penting untuk memastikan efektivitas program.
Berbagai metode pengendalian diterapkan dalam program ini. Metode tersebut meliputi penggunaan agen hayati yang ramah lingkungan, penyemprotan pestisida yang aman, serta pemberdayaan petani melalui pelatihan teknik budidaya yang tepat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko serangan hama dan penyakit secara efektif.
Jenis OPT yang menjadi fokus pengendalian meliputi:
- Penyakit blas
- Bacterial leaf blight (BLB) atau kresek
- Hama penggerek batang
- Wereng coklat
- Wereng hijau (tungro)
- Tikus
- Hama putih palsu (HPP)
- Ulat grayak
Saat ini, pengendalian difokuskan pada pencegahan penyakit blas dan kresek. Kedua penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae dan sering muncul akibat genangan air yang menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri. Gejala yang ditimbulkan meliputi daun padi yang menguning dan akhirnya mati. Oleh karena itu, pengendalian harus dilakukan sejak dini.
Diskatan Kuningan berharap Gerdal OPT dapat meningkatkan kesadaran petani dalam menerapkan pengendalian hama yang tepat. Hal ini bertujuan untuk menjaga produktivitas pertanian dan meningkatkan hasil panen. Komitmen Diskatan untuk mendukung petani dalam mengatasi serangan hama dan penyakit bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan di daerah.
Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2024, produksi padi di Kuningan mencapai lebih dari 353.146 ton, dengan produktivitas rata-rata 62,03 kuintal per hektare. Luas tanam dan panen padi mencapai 56.929 hektare.