Petani Pamekasan Dapat Bimtek Kendalikan Hama Tikus dari DKPP
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan memberikan bimbingan teknis pengendalian hama tikus kepada petani Desa Pagendingan, Galis, guna meningkatkan hasil panen dan mendukung swasembada pangan.
![Petani Pamekasan Dapat Bimtek Kendalikan Hama Tikus dari DKPP](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230312.811-petani-pamekasan-dapat-bimtek-kendalikan-hama-tikus-dari-dkpp-1.jpg)
Hama tikus menjadi ancaman serius bagi petani di Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan turun langsung memberikan bimbingan teknis (bimtek) dan penyuluhan kepada kelompok tani setempat pada 2 Februari 2024.
Ancaman Serius Hama Tikus di Pagendingan
Penyuluh Pertanian DKPP Pamekasan, Harian Novita, menjelaskan bahwa serangan hama tikus di Desa Pagendingan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Kerusakan hasil panen akibat serangan tikus signifikan, mendorong DKPP untuk memberikan solusi praktis dan efektif bagi para petani.
Bimtek ini difokuskan pada berbagai metode pengendalian hama tikus, mulai dari cara alami hingga penggunaan teknologi tepat guna. Petani diajarkan berbagai teknik, dari pengendalian alami hingga penggunaan pestisida secara terpadu, sebelum periode berkembang biaknya tikus.
Strategi Pengendalian Hama Tikus
Salah satu metode yang ditekankan adalah penanaman padi secara serempak. Menurut Novita, cara ini efektif mencegah ledakan populasi tikus. Penanaman yang tidak serempak, dengan selisih waktu dua minggu antar petakan, justru memperpanjang musim kawin tikus, karena tikus akan berpindah ke area tanaman baru dan berkembang biak lebih cepat.
Selain itu, petani juga diajarkan teknik gropyokan, yaitu pengendalian hama secara massal dan terkoordinasi menggunakan alat-alat seperti pemukul, jaring, dan lainnya. Metode lain yang dibagikan termasuk penggunaan umpan beracun (racun tikus dicampur gabah/beras), pemasangan jaring untuk mengarahkan tikus, dan penggenangan lubang tikus.
Sanitasi lingkungan juga menjadi fokus penting. Petani diajarkan membersihkan semak belukar, membongkar lubang tikus, dan memperbaiki pematang sawah. Pengendalian hayati, dengan memanfaatkan musuh alami tikus seperti kucing, anjing, dan burung hantu, juga dipromosikan sebagai solusi ramah lingkungan.
Rotasi Tanaman dan Pola Tanam Serentak
Novita juga menekankan pentingnya rotasi tanaman antara padi dan palawija, serta pengaturan pola tanam secara serempak. Kedua strategi ini bertujuan untuk memutus siklus hidup tikus dan mencegah ledakan populasi.
Bimtek tidak hanya berupa teori. Petugas DKPP juga melakukan praktik langsung di lapangan bersama kelompok tani, memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan memfasilitasi petani untuk menerapkan teknik yang telah dipelajari.
Dampak Positif Bimtek bagi Petani
Moh. Ali, Ketua Kelompok Tani Sumber Alam Desa Pagendingan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bimtek ini. Ia mengaku selama ini mengalami kerugian besar akibat serangan hama tikus. Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengendalikan hama tikus, sehingga hasil panen dapat meningkat.
Dukungan Pemerintah untuk Swasembada Pangan
Indah Kurnia Sulistiorini, Plt. Kepala DKPP Pemkab Pamekasan, menyatakan bahwa bimtek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung program swasembada pangan nasional. Pengendalian hama, khususnya hama tikus, merupakan faktor krusial dalam mencapai target tersebut.
Menurut Indah, teknik penanaman yang baik saja tidak cukup jika tanaman rentan terhadap serangan hama. Bimtek pengendalian hama tikus ini menjadi bagian dari strategi terpadu untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Pamekasan.