Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan Dibuka Kembali, Kerja Sama Indonesia-Norwegia Dilanjutkan
Menhut mengumumkan dibukanya kembali Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan periode kedua, hasil kerja sama pendanaan dengan Norwegia untuk mendukung aksi lingkungan di Indonesia.

Jakarta, 19 Februari 2024 - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni hari ini mengumumkan dibukanya kembali Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan periode kedua. Pengumuman ini disampaikan usai pertemuan dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta. Kerja sama pendanaan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah terjalin beberapa tahun antara Indonesia dan Norwegia di sektor kehutanan.
Menhut Raja Juli Antoni menjelaskan bahwa skema Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan ini telah dijalankan sebelumnya dan kini dibuka kembali untuk masyarakat. "Pada hari ini, bersama dengan Pak Menteri Andreas, saya mengumumkan kembali dibukanya Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan periode kedua," ujar Menhut. Beliau menambahkan, "Jadi kepada seluruh masyarakat yang ingin mendapatkan grant, small grant dari program ini, yang dapat kontribusi dari Norwegia dapat secara langsung, secara mudah mengakses website BPDLH."
Program ini memberikan kesempatan bagi berbagai elemen masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam pelestarian lingkungan di Indonesia. Dana yang tersedia dapat dimanfaatkan oleh aktivis lingkungan, kelompok pecinta alam, dan masyarakat lainnya untuk mendukung berbagai aktivitas pelestarian hutan dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi dan menjaga kelestarian lingkungan.
Akses Dana dan Besaran Bantuan
Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan dapat diakses melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Besaran bantuan yang ditawarkan cukup beragam, berkisar antara 2.000 dolar AS hingga 50.000 dolar AS. Dana ini ditujukan untuk mendukung aksi-aksi nyata di tingkat akar rumput, terutama yang berkaitan dengan aksi iklim, pencapaian target penurunan emisi di sektor kehutanan dan penggunaan lahan, serta aksi lingkungan dan ekonomi sirkular.
Proses pengajuan dana dapat dilakukan dengan mudah melalui BPDLH. Hal ini diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat terhadap pendanaan yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai program pelestarian lingkungan. Transparansi dan kemudahan akses menjadi prioritas utama dalam program ini.
Masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berkontribusi nyata dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan Indonesia. Dengan dukungan pendanaan yang cukup signifikan, diharapkan akan semakin banyak inisiatif dan program pelestarian lingkungan yang dapat dijalankan oleh masyarakat.
Sumber Dana dan Kerjasama Internasional
Penting untuk dicatat bahwa sumber dana Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan ini tidak berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sumber dana berasal dari filantropi dan kerja sama internasional di bidang iklim, termasuk dari Pemerintah Norwegia. Kerja sama ini semakin memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan global.
Kerja sama dengan Norwegia sendiri telah berjalan selama beberapa tahun dan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya pelestarian lingkungan di Indonesia. Salah satu contohnya adalah peluncuran tahap keempat pendanaan berbasis kontribusi (RBC-4) oleh Pemerintah Norwegia pada Desember 2024, yang turut mendukung program ini.
Dengan adanya Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan periode kedua ini, diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia. Kerja sama internasional seperti ini menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target penurunan emisi dan menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Program ini membuka peluang besar bagi masyarakat untuk berkontribusi langsung dalam upaya pelestarian lingkungan dan perubahan iklim. Dengan dukungan pendanaan yang memadai dan akses yang mudah, diharapkan akan tercipta dampak positif yang signifikan bagi lingkungan Indonesia.