Lebaran 2025: Lapas Sukamiskin Beri Izin Kunjungan Keluarga Tiga Hari
Lapas Sukamiskin, Bandung, membuka kunjungan keluarga bagi warga binaan selama tiga hari Lebaran 2025 dengan protokol keamanan ketat untuk mencegah pelarian narapidana.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, memberikan kesempatan istimewa bagi keluarga warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk bersilaturahmi selama tiga hari penuh pada perayaan Lebaran 2025. Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Kasi Registrasi Lapas Sukamiskin, Gerry Rastoyo, pada tanggal 31 Maret 2024. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan sedikit kehangatan dan meringankan beban para WBP yang merayakan hari raya jauh dari keluarga.
Pihak Lapas Sukamiskin telah menyiapkan dua lokasi khusus untuk kunjungan keluarga, yaitu hanggar dan tempat kunjungan resmi. Fasilitas ini disediakan untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran proses kunjungan. "Kunjungan dari keluarga mereka ini, dapat meringankan beban warga binaan, agar mereka tetap bisa merasakan kehangatan keluarga meskipun berada di dalam lapas," ujar Gerry Rastoyo.
Namun, keamanan tetap menjadi prioritas utama. Lapas Sukamiskin akan memberlakukan pemeriksaan ketat terhadap barang bawaan pengunjung. "Setiap orang yang masuk akan didata, waktu kunjungan diatur, dan jumlah pengunjung pun dibatasi. Hal ini untuk menghindari kemungkinan warga binaan melarikan diri dengan menyamar sebagai pengunjung," tegas Gerry.
Keamanan dan Prosedur Kunjungan
Prosedur keamanan yang diterapkan sangat ketat. Pengunjung akan menjalani pemeriksaan barang bawaan secara menyeluruh. Barang-barang terlarang seperti handphone dan narkotika akan disita dan dititipkan di tempat penitipan barang atau dikembalikan ke kendaraan pengunjung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencegah penyelundupan barang terlarang ke dalam lapas dan menjaga keamanan seluruh warga binaan.
Jumlah pengunjung juga akan disesuaikan dengan kondisi lapangan untuk menjaga kondusivitas lapas. "Jika situasi kondusif, kami tidak akan terlalu membatasi jumlah pengunjung. Namun, jika terlalu ramai, kami akan membatasi sekitar lima orang per keluarga warga binaan," jelas Gerry. Hal ini menunjukkan komitmen Lapas Sukamiskin untuk menyeimbangkan hak kunjungan keluarga dengan keamanan dan ketertiban di dalam lapas.
Selain itu, pemeriksaan badan juga akan dilakukan secara ketat. Pengunjung perempuan akan diperiksa oleh petugas perempuan, begitu pula dengan pengunjung laki-laki. Prosedur ini memastikan tidak ada barang terlarang yang lolos dari pemeriksaan. "Setelah masuk, akan ada penggeledahan badan sesuai dengan jenis kelamin pengunjung perempuan diperiksa oleh petugas perempuan, begitu juga dengan laki-laki," tambah Gerry.
Makanan Khas Lebaran dan Ketentuan Lainnya
Keluarga diperbolehkan membawa makanan khas Lebaran, seperti opor ayam, untuk berbagi kebahagiaan dengan WBP. Namun, makanan tersebut tetap harus melalui pemeriksaan ketat oleh tim penggeledahan barang. Hal ini untuk memastikan tidak ada benda berbahaya yang tercampur dalam makanan yang dibawa.
Dengan adanya kesempatan kunjungan Lebaran ini, diharapkan dapat mempererat hubungan antara WBP dan keluarga mereka. Meskipun berada di balik jeruji besi, para WBP tetap dapat merasakan kehangatan dan dukungan dari orang-orang terkasih. Lapas Sukamiskin berkomitmen untuk memfasilitasi hal tersebut dengan tetap mengedepankan aspek keamanan dan ketertiban.
Pihak Lapas Sukamiskin berharap agar kunjungan Lebaran ini dapat berjalan lancar dan kondusif. Kerjasama dan kepatuhan pengunjung terhadap prosedur keamanan yang telah ditetapkan sangat penting untuk keberhasilan acara ini. Semoga Lebaran 2025 dapat menjadi momen yang penuh berkah dan kebahagiaan bagi seluruh WBP dan keluarga mereka.